Pemkab Tabanan, Bali, dijadikan pusat tabulapot (tanaman buah dalam pot) yang dikondisikan oleh Jejaring Pengembangan Desa Wisata (JP Dewi) Pusat, Provinsi Bali, dan Kabupaten Tabanan, di Desa Wisata Kaba Kaba, Kediri, Tabanan, Bali.
Hal itu terungkap saat Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya, menerima audiensi dari pengurus JP Dewi Pusat, Provinsi Bali, dan Kabupaten Tabanan, di ruang kerja Bupati, Selasa.
Turut mendampingi Bupati Sanjaya saat itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Tabanan I Gede Susila, Kelompok Ahli Bupati bidang Hukum Suryadi dan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Tabanan I Gede Sukanada.
Baca juga: Mentan : Ada delapan juta petani baru akibat pandemi
Ketua JP Dewi Pusat Putu Eka Budiasa mengatakan jejaring pengembangan Desa Wisata selama ini terlibat dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui PUDDS, khususnya di Tabanan.
"Akan melakukan kolaborasi membantu program-program pemerintah daerah yang salah satunya adalah meminimalkan generasi muda agar tidak bekerja keluar tetapi bergandengan tangan antara industri pariwisata dan industri perrtanian," ujarnya.
Ia mengatakan pihaknya sudah melakukan sinergi pariwisata-pertanian di Selemadeg di Desa Pupuan Sawah. "JP Dewi baru ada tiga titik, yakni di Karangasem, Bangli dan Tabanan. Tabanan dijadikan pusat tabulapot atau tanaman buah dalam pot yang dikondisikan di Desa Wisata Kaba Kaba, Kediri," katanya.
Dipilihnya lokasi di Desa Wisata Kaba Kaba karena Desa Wisata tersebut memiliki dukungan dari sisi keluasan lahan, yakni 6 hektare dan ada dukungan juga dari Wisata Puri, sehingga saling beriringan dan ada potensi yang menjadi unggulan.
Bupati Sanjaya sangat menyambut baik sekaligus mengapresiasi niat mulia JP Dewi yang ingin bersinergi dengan Pemkab Tabanan dalam membangun sektor pariwisata dan pertanian di Tabanan.
"Karena upaya JP Dewi ini adalah pekerjaan yang sangat mulia dan Lembaga ini tetap akan bersinergi dengan pemerintah yang sama-sama memiliki idealisme dan mendorong profesionalisme di dalamnya," ujarnya.
Baca juga: DPRD Bali terima Komunitas Cinta Pertanian Indonesia
Bupati Sanjaya mengatakan, peran pemerintah tentunya harus diwujudkan dengan adanya regulasi untuk mewujudkan SDA dan SDM yang baik dan berkualitas. "SDA dan SDM Tabanan yang baik, yang berkualitas, tentunya yang akan mewujudkan Desa Wisata itu juga berkualitas, tidak hanya kuantitas," katanya.
"Jangan biasa-biasa, karena semuanya nantinya akan bermuara pada kesejahteraan masyarakat Tabanan di dalam mewujudkan Tabanan Era Baru yang Aman Unggul dan Madani (AUM)," kata mantan Wabup Tabanan dua periode tersebut.
Pihaknya berharap kedepannya desa-desa di Tabanan menjadi desa yang mandiri dan berdikari sesuai dengan kearifan lokal masing-masing Desa.
Dalam audiensi tersebut, Bupati Sanjaya juga diberikan PIN kehormatan sebagai Pembina Jejaring Desa Wisata Kabupaten Tabanan yang disematlkan oleh Ketua JP Dewi Pusat.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
Hal itu terungkap saat Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya, menerima audiensi dari pengurus JP Dewi Pusat, Provinsi Bali, dan Kabupaten Tabanan, di ruang kerja Bupati, Selasa.
Turut mendampingi Bupati Sanjaya saat itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Tabanan I Gede Susila, Kelompok Ahli Bupati bidang Hukum Suryadi dan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Tabanan I Gede Sukanada.
Baca juga: Mentan : Ada delapan juta petani baru akibat pandemi
Ketua JP Dewi Pusat Putu Eka Budiasa mengatakan jejaring pengembangan Desa Wisata selama ini terlibat dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui PUDDS, khususnya di Tabanan.
"Akan melakukan kolaborasi membantu program-program pemerintah daerah yang salah satunya adalah meminimalkan generasi muda agar tidak bekerja keluar tetapi bergandengan tangan antara industri pariwisata dan industri perrtanian," ujarnya.
Ia mengatakan pihaknya sudah melakukan sinergi pariwisata-pertanian di Selemadeg di Desa Pupuan Sawah. "JP Dewi baru ada tiga titik, yakni di Karangasem, Bangli dan Tabanan. Tabanan dijadikan pusat tabulapot atau tanaman buah dalam pot yang dikondisikan di Desa Wisata Kaba Kaba, Kediri," katanya.
Dipilihnya lokasi di Desa Wisata Kaba Kaba karena Desa Wisata tersebut memiliki dukungan dari sisi keluasan lahan, yakni 6 hektare dan ada dukungan juga dari Wisata Puri, sehingga saling beriringan dan ada potensi yang menjadi unggulan.
Bupati Sanjaya sangat menyambut baik sekaligus mengapresiasi niat mulia JP Dewi yang ingin bersinergi dengan Pemkab Tabanan dalam membangun sektor pariwisata dan pertanian di Tabanan.
"Karena upaya JP Dewi ini adalah pekerjaan yang sangat mulia dan Lembaga ini tetap akan bersinergi dengan pemerintah yang sama-sama memiliki idealisme dan mendorong profesionalisme di dalamnya," ujarnya.
Baca juga: DPRD Bali terima Komunitas Cinta Pertanian Indonesia
Bupati Sanjaya mengatakan, peran pemerintah tentunya harus diwujudkan dengan adanya regulasi untuk mewujudkan SDA dan SDM yang baik dan berkualitas. "SDA dan SDM Tabanan yang baik, yang berkualitas, tentunya yang akan mewujudkan Desa Wisata itu juga berkualitas, tidak hanya kuantitas," katanya.
"Jangan biasa-biasa, karena semuanya nantinya akan bermuara pada kesejahteraan masyarakat Tabanan di dalam mewujudkan Tabanan Era Baru yang Aman Unggul dan Madani (AUM)," kata mantan Wabup Tabanan dua periode tersebut.
Pihaknya berharap kedepannya desa-desa di Tabanan menjadi desa yang mandiri dan berdikari sesuai dengan kearifan lokal masing-masing Desa.
Dalam audiensi tersebut, Bupati Sanjaya juga diberikan PIN kehormatan sebagai Pembina Jejaring Desa Wisata Kabupaten Tabanan yang disematlkan oleh Ketua JP Dewi Pusat.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021