Bupati Badung, Bali, I Nyoman Giri Prasta meminta umat Muslim yang akan melaksanakan ibadah Shalat Idul Fitri di wilayah tersebut agar tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat untuk mencegah penyebaran pandemi COVID-19.

"Kami pastikan kalau protokol kesehatan dijalankan, maka Shalat Idul Fitri itu boleh," ujar Bupati Nyoman Giri Prasta, di Mangupura, Rabu.

Pihaknya meminta seluruh umat di wilayah tersebut yang melaksanakan ibadah agar dapat menghormati dan menjalankan berbagai protokol kesehatan seperti dengan memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan.

Baca juga: DMI: Shalat Id di Bali akan dilaksanakan dengan prokes ketat

Menurutnya, pelaksanaan shalat juga harus memperhatikan kapasitas tempat ibadah yaitu maksimal 50 persen dari kapasitas yang ada.

"Di manapun boleh yang penting protokol kesehatan itu bisa dijaga dengan baik. Jangan berkerumun, contoh misalkan di dalam ruangan kalau kapasitasnya 100 orang maksimal diisi 50 orang. Ini yang harus kita jaga bersama," katanya.

Terkait hal tersebut, pengelola Masjid Agung Ibnu Batutah di kawasan Puja Mandala, Nusa Dua, Badung menyatakan siap melaksanakan kegiatan shalat Idul Fitri berjamaah dengan penerapan protokol kesehatan.

"Untuk shalat Id, kami tetap mengacu kepada protokol kesehatan, ada batasan-batasan terutama kapasitas jamaah kami batasi 50 persen dari kapasitas normal." ujar Sekretaris Umum Yayasan Masjid Agung Ibnu Batutah, Jumali.

Baca juga: Satgas minta Muslim Bali patuhi SE Panduan Shalat Idul Fitri

Menurutnya, apabila kapasitas 50 persen jamaah yang akan melaksanakan Shalat Idul Fitri di masjid yang pada saat normal dapat menampung hingga 2.310 orang jamaah itu sudah terpenuhi, maka jamaah lain baru datang tidak diperbolehkan masuk area masjid.

"Kapasitas sudah penuh 50 persen misalnya besok ada yang terlambat datang pintu kami tutup. Jadi harus konsisten dengan apa yang menjadi aturan," ungkapnya.

Selain pembatasan kapasitas, pihaknya juga menerapkan protokol kesehatan yang lain seperti mewajibkan seluruh jamaah mengenakan masker dan menggunakan hand sanitizer.

"Untuk parkir kendaraan jamaah besok akan dipindahkan di sebelah area masjid dan tidak dibolehkan parkir di depan halaman masjid agar tidak terjadi kerumunan," kata Jumali.

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021