Untuk menepis isu miring, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkominda) Jembrana, Bali yang terdiri dari Bupati, Wakil Bupati, Kapolres, Komandan Kodim, Kejaksaan dan Pengadilan Negeri melakukan vaksinasi terkait COVID-19 yang pertama.

"Ini menjadi contoh dan bukti bagi masyarakat bahwa vaksin COVID-19 aman. Ini juga untuk menepis isu miring dan keraguan terkait vaksin COVID-19," kata Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, yang menjadi orang pertama mendapatkan vaksin di RSU Negara, Jumat.

Ia minta masyarakat tidak ragu melakukan vaksinasi jika saatnya tiba, karena pimpinan daerah di Kabupaten Jembrana sudah terlebih dahulu melakukannya.

Baca juga: Punya penyakit bawaan, Bupati Jembrana belum divaksin

Sekitar 30 menit setelah vaksinasi, ia mengaku tidak merasakan gejala apapun, sehingga yakin vaksin tersebut aman.

"Tidak ada rasa apapun, kondisi saya biasa saja seperti sebelumnya. Untuk vaksin kedua 14 hari lagi saya siap," katanya.

Hal senada juga disampaikan Kapolres Jembrana Ajun Komisaris Besar I Ketut Gede Adi Wibawa serta Komandan Kodim 1617 Jembrana Letnan Kolonel Infanteri Hasrifudin Haruna, yang mengaku setelah divaksin tidak merasakan gejala negatif pada tubuhnya.

Selain Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, tokoh agama juga mendapatkan vaksin untuk membuktikan vaksin tersebut aman dan halal.

Namun sayangnya, Bupati I Putu Artha tidak lolos screening untuk mendapatkan vaksin karena memiliki riwayat sakit jantung, stroke ringan dan teroid.

Baca juga: Bupati Buleleng belum ikuti vaksinasi untuk COVID-19 karena tensi

Kepala Dinas Kesehatan Jembrana dr I Gusti Bagus Ketut Oka Parwata mengatakan, selain di Lantai III Poliklinik RSU Negara, pihaknya juga melakukan vaksinasi di sejumlah Puskesmas dengan total 520 vial vaksin yang digunakan.

"Sesuai dengan kebijakan pemerintah, tenaga kesehatan mendapatkan prioritas vaksinasi. Kami targetkan dalam satu minggu ini seluruh tenaga kesehatan sudah mendapatkan vaksin," katanya.

Terkait dengan penambahan kuota vaksin untuk Kabupaten Jembrana, ia optimis akan mendapatkannya, karena pemerintah pusat ingin proses vaksinasi lebih cepat.

Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021