Tiga pimpinan tertinggi di Provinsi Bali yaitu Gubernur I Wayan Koster, Panglima Kodam IX Udayana Mayor Jenderal Maruli Simanjutak dan Kapolda Inspektur Jenderal Putu Jayan Danu Putra bersama-sama mengunjungi Pelabuhan Gilimanuk di Kabupaten Jembrana, Rabu.
Kunjungan tiga pimpinan tertinggi di Provinsi Bali itu untuk memantau pengamanan serta pelaksanaan rapid tes antigen, sesuai Surat Edaran Gubernur Bali Nomer 2021 tentang Pelaksanaan Kegiatan Masyarakat Selama Libur Natal Dan Tahun Baru.
"Sejauh ini pelaksanaan surat edaran tersebut berjalan dengan baik. Terima kasih kepada seluruh petugas dari berbagai unsur yang telah bekerja keras di gerbang Bali ini," kata Koster.
Ia berharap, pelaksanaan surat edaran tersebut akan terus berjalan baik hingga musim liburan berakhir.
Baca juga: Satgas Covid-19 jaga ketat pelaksanaan rapid test antigen di Gilimanuk
Menurutnya, setiap pelaku perjalanan darat harus melengkapi diri dengan rapid tes antigen dengan hasil negatif.
"Untuk sopir dan awak kendaraan logistik disediakan layanan rapid tes antigen gratis, sementara untuk pelaku perjalanan lain harus menjalani rapid tersebut secara mandiri dengan biaya Rp250 ribu.
Untuk sopir dan awak kendaraan logistik, katanya, rapid tes antigen dibiayai dari anggaran Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
Menurutnya, aturan ini bertujuan untuk menekan penyebaran COVID-19 di Bali, sehingga tidak ada kepentingan lain kecuali menyangkut masalah tersebut.
Selama di Gilimanuk, rombongan meninjau pos pemeriksaan di pintu masuk maupun keluar pelabuhan, termasuk pos pelayanan rapid tes antigen gratis bagi sopir dan awak kendaraan angkutan logistik.
Baca juga: Gubernur Bali puji penanganan COVID-19 di Jembrana
Kapolres Jembrana Ajun Komisaris Besar Ketut Gede Adi Wibawan yang memaparkan situasi Pelabuhan Gilimanuk saat musim liburan mengatakan, sejak akhir pekan lalu jumlah kendaraan yang masuk Bali cenderung menurun.
"Sempat terjadi lonjakan penumpang kapal hingga 15 ribu orang sehari, sebelum pelaksanaan surat edaran gubernur," katanya.
Di pos rapid tes antigen gratis bagi sopir dan awak kendaraan logistik, ia mengatakan, saat malam hari lebih ramai, hingga menyentuh jumlah 100 orang yang menjalani rapid tersebut.
"Kalau siang hari jumlahnya tidak terlalu banyak. Memang rata-rata sopir masuk ke Bali pada malam hari," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
Kunjungan tiga pimpinan tertinggi di Provinsi Bali itu untuk memantau pengamanan serta pelaksanaan rapid tes antigen, sesuai Surat Edaran Gubernur Bali Nomer 2021 tentang Pelaksanaan Kegiatan Masyarakat Selama Libur Natal Dan Tahun Baru.
"Sejauh ini pelaksanaan surat edaran tersebut berjalan dengan baik. Terima kasih kepada seluruh petugas dari berbagai unsur yang telah bekerja keras di gerbang Bali ini," kata Koster.
Ia berharap, pelaksanaan surat edaran tersebut akan terus berjalan baik hingga musim liburan berakhir.
Baca juga: Satgas Covid-19 jaga ketat pelaksanaan rapid test antigen di Gilimanuk
Menurutnya, setiap pelaku perjalanan darat harus melengkapi diri dengan rapid tes antigen dengan hasil negatif.
"Untuk sopir dan awak kendaraan logistik disediakan layanan rapid tes antigen gratis, sementara untuk pelaku perjalanan lain harus menjalani rapid tersebut secara mandiri dengan biaya Rp250 ribu.
Untuk sopir dan awak kendaraan logistik, katanya, rapid tes antigen dibiayai dari anggaran Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
Menurutnya, aturan ini bertujuan untuk menekan penyebaran COVID-19 di Bali, sehingga tidak ada kepentingan lain kecuali menyangkut masalah tersebut.
Selama di Gilimanuk, rombongan meninjau pos pemeriksaan di pintu masuk maupun keluar pelabuhan, termasuk pos pelayanan rapid tes antigen gratis bagi sopir dan awak kendaraan angkutan logistik.
Baca juga: Gubernur Bali puji penanganan COVID-19 di Jembrana
Kapolres Jembrana Ajun Komisaris Besar Ketut Gede Adi Wibawan yang memaparkan situasi Pelabuhan Gilimanuk saat musim liburan mengatakan, sejak akhir pekan lalu jumlah kendaraan yang masuk Bali cenderung menurun.
"Sempat terjadi lonjakan penumpang kapal hingga 15 ribu orang sehari, sebelum pelaksanaan surat edaran gubernur," katanya.
Di pos rapid tes antigen gratis bagi sopir dan awak kendaraan logistik, ia mengatakan, saat malam hari lebih ramai, hingga menyentuh jumlah 100 orang yang menjalani rapid tersebut.
"Kalau siang hari jumlahnya tidak terlalu banyak. Memang rata-rata sopir masuk ke Bali pada malam hari," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020