Laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buleleng, Bali, sudah bisa melakukan pemeriksaan hasil tes usap secara mandiri, karena hasilnya sudah memiliki akurasi yang sama dengan hasil PCR di RSUP Sanglah Bali.

"Sebelumnya hasil pemeriksaan tes usap di Laboratorium PCR Buleleng belum sinkron dengan hasil yang didapat di RSUP Sanglah, namun pada operasional tahapan keempat hasilnya cukup valid, dan pada tahap kelima sudah benar-benar sama dengan hasil di RSUP Sanglah," kata Sekretaris Satgas Penanganan COVID-19 yang juga Sekda Buleleng Gede Suyasa di Singaraja, Rabu.

Suyasa mengatakan pihaknya tetap memberikan laporan hasil tes itu dulu ke Pemerintah Provinsi, kemudian Pemerintah Provinsi melaporkan ke pusat, karena saat ini izin operasional di Buleleng belum turun.

"Kalau izin sudah turun, kita bisa langsung laporkan hasilnya ke pusat, yakni ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Republik Indonesia," katanya.

Baca juga: Buleleng kenalkan buah lokal lewat pameran rujak

Menurut Suyasa, khusus untuk warga yang melakukan tes usap untuk perjalanan mandiri, sudah bisa dilakukan di RSUD Buleleng dan dikenakan biaya. Namun jika tes usap yang dilakukan dari hasil pelacakan oleh pemerintah, maka hal itu akan ditanggung biayanya oleh pemerintah.

"Kita juga masih ada stok reagen untuk keperluan pelacakan kasus," katanya.

Terkait dengan perkembangan penanganan COVID-19 di Kabupaten Buleleng pada 25 November 2020 menunjukkan terdapat penambahan kasus konfirmasi baru sebanyak satu orang, sehingga secara akumulasi berjumlah 1.116 orang, kemudian pasien sembuh juga bertambah sebanyak tiga orang sehingga total kesembuhan berjumlah 1.040 orang.

Sementara itu, pasien yang dirawat di Buleleng berjumlah tujuh orang dan dirawat di luar Buleleng berjumlah 12 orang. Terkait data lainnya, kasus suspek kumulatif sebanyak 1.407 orang. Dengan rincian suspek konfirmasi sebanyak 562 orang, discarded sebanyak 762 orang, suspek masih dipantau sebanyak 27 orang, dan probable sebanyak 56 orang.

Untuk kasus kontak erat di Buleleng mengalami peningkatan menjadi 7.286 orang. Dengan rincian kontak erat konfirmasi 328 orang, discarded 6.613 orang, karantina mandiri sebanyak 73 orang, dan kontak erat menjadi suspek sebanyak 272 orang, kemudian kasus konfirmasi non suspek/kontak erat saat ini menjadi 226 orang.

Baca juga: Wisata di Buleleng terapkan tiket elektronik
 

Pewarta: Made Adnyana

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020