Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra mengapresiasi kegiatan penjajakan minat pasar (survei) terkait pengolahan sampah menjadi energi listrik (PSEL).
"Sampai saat ini pengelolaan sampah masih menjadi persoalan yang belum bisa ditangani secara tuntas," kata Sekda Bali dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten Pemprov Bali Made Wiratmi, di Denpasar, Jumat (20/11).
Dia menambahkan, produksi sampah yang terus menerus meningkat, seiring dengan pertambahan jumlah penduduk, perubahan pola konsumsi, dan gaya hidup masyarakat serta kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pengolahan sampah.
"Setiap hari volume sampah semakin meningkat, penanganan sampah tidak akan selesai jika hanya diserahkan kepada pemerintah. Perlu langkah bersama dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat, karena masyarakat memegang peranan yang sangat penting dan bertanggung jawab pada rantai pertama persoalan," ujarnya.
Menurut dia, perlu membangun kesadaran masyarakat untuk meningkatkan kepedulian terhadap permasalahan sampah, melalui langkah yang paling mudah tentunya tidak membuang sampah di sembarang tempat, melakukan pemilahan dan melakukan pengolahan sampah mulai dari sumber.
Pemerintah Provinsi Bali dengan Visi "Nangun Sat Kerthi Loka Bali" ingin mewujudkan kehidupan krama Bali yang sejahtera dan bahagia, sekala-niskala, salah satu misinya dengan "Mengembangkan Tata Kehidupan Krama Bali, Menata Wilayah dan Lingkungan yang Hijau, Indah dan Bersih,".
Baca juga: Bali terbitkan Pergub 47/2019 untuk pengelolaan sampah
Untuk itu, dalam hal rencana penanganan sampah, Pemerintah Provinsi Bali akan merencanakan pembangunan Pengolah Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) yang merupakan program percepatan revitalisasi TPA Sarbagita dan sekaligus mencarikan solusi volume sampah yang masuk ke TPA Regional Sarbagita sebesar ± 1150 ton/hari.
Sampah tersebut berasal dari empat Kabupaten yaitu Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Tabanan dan Kabupaten Gianyar. Rencana pembangunan Pengolah Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) TPA Regional Sarbagita diharapkan mampu memusnahkan sampah yang kondisi saat ini sudah overload.
Dalam webinar yang dilakukan secara daring tersebut dihadiri oleh Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, dan beberapa pejabat di lingkungan kementerian serta para investor PSEL berjumlah 70 perusahaan dan undangan lainnya.
Baca juga: Bupati Gianyar resmikan pengolahan sampah di Tegallalang
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Sampai saat ini pengelolaan sampah masih menjadi persoalan yang belum bisa ditangani secara tuntas," kata Sekda Bali dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten Pemprov Bali Made Wiratmi, di Denpasar, Jumat (20/11).
Dia menambahkan, produksi sampah yang terus menerus meningkat, seiring dengan pertambahan jumlah penduduk, perubahan pola konsumsi, dan gaya hidup masyarakat serta kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pengolahan sampah.
"Setiap hari volume sampah semakin meningkat, penanganan sampah tidak akan selesai jika hanya diserahkan kepada pemerintah. Perlu langkah bersama dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat, karena masyarakat memegang peranan yang sangat penting dan bertanggung jawab pada rantai pertama persoalan," ujarnya.
Menurut dia, perlu membangun kesadaran masyarakat untuk meningkatkan kepedulian terhadap permasalahan sampah, melalui langkah yang paling mudah tentunya tidak membuang sampah di sembarang tempat, melakukan pemilahan dan melakukan pengolahan sampah mulai dari sumber.
Pemerintah Provinsi Bali dengan Visi "Nangun Sat Kerthi Loka Bali" ingin mewujudkan kehidupan krama Bali yang sejahtera dan bahagia, sekala-niskala, salah satu misinya dengan "Mengembangkan Tata Kehidupan Krama Bali, Menata Wilayah dan Lingkungan yang Hijau, Indah dan Bersih,".
Baca juga: Bali terbitkan Pergub 47/2019 untuk pengelolaan sampah
Untuk itu, dalam hal rencana penanganan sampah, Pemerintah Provinsi Bali akan merencanakan pembangunan Pengolah Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) yang merupakan program percepatan revitalisasi TPA Sarbagita dan sekaligus mencarikan solusi volume sampah yang masuk ke TPA Regional Sarbagita sebesar ± 1150 ton/hari.
Sampah tersebut berasal dari empat Kabupaten yaitu Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Tabanan dan Kabupaten Gianyar. Rencana pembangunan Pengolah Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) TPA Regional Sarbagita diharapkan mampu memusnahkan sampah yang kondisi saat ini sudah overload.
Dalam webinar yang dilakukan secara daring tersebut dihadiri oleh Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, dan beberapa pejabat di lingkungan kementerian serta para investor PSEL berjumlah 70 perusahaan dan undangan lainnya.
Baca juga: Bupati Gianyar resmikan pengolahan sampah di Tegallalang
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020