Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bali memperkenalkan aplikasi Sistem Informasi Rantai Pasok Alokon (SIRIKA) melalui sosialisasi untuk mengoptimalkan rantai pasok alat dan obat kontrasepsi (alokon) agar tidak terjadi kelebihan atau kekurangan stok di sebuah provinsi.

"Aplikasi SIRIKA merupakan inovasi dalam proses pengolahan data pelaporan logistik dan pengelolaan di Gudang Alokon secara digital, sehingga BKKBN dapat memiliki rantai pasok yang handal dan cepat tanggap dalam penyediaan alokon pelayanan KB," kata Kepala Perwakilan BKKBN Bali, Drs. Agus P Proklamasi di Denpasar, Jumat.

Dalam sambutan pada pembukaan sosialisasi itu, ia menyampaikan bahwa jaminan ketersediaan itu juga mendukung upaya BKKBN dalam pencegahan "baby boom" yang dapat terjadi di kemudian hari, karena BKKBN Bali mengadakan Sosialisasi Aplikasi SIRIKA bagi pengelola program KB Kabupaten/Kota se-Bali.

Kegiatan yang bertujuan untuk mengoptimalkan pengelolaan aplikasi SIRIKA itu dilaksanakan sesuai protokol Kesehatan dengan menjalankan 3 M (Menjaga Jarak, Menggunakan Masker dan Mencuci Tangan sebelum masuk ruangan).

"Jaminan ketersediaan kontrasepsi diupayakan agar mampu memenuhi harapan dan meyakinkan klien tentang enam tepat (six right) yaitu tepat produk, tepat jumlah, tepat kondisi, tepat tempat, tepat waktu dan tepat biaya, sehingga seluruh Pasangan Usia Subur (PUS) akan lebih mudah, termasuk petugas juga," katanya.

Baca juga: BKKBN ajak Pengelola Program GenRe bahas program remaja dan COVID-19

Kepala Perwakilan BKKBN Bali juga mengatakan bahwa dengan adanya kegiatan ini maka dapat membangun dan meningkatkan komitmen serta memantapkan Langkah-langkah operational dalam menjaga ketersediaan alokon dalam mendukung penyelenggaraan pelayanan KB era Jaminan Kesehatan Nasional.

"Pada penyelenggaraan KB era JKN ini, maka sesuai dengan sembilan poin arahan Kepala BKKBN telah ditetapkan kebijakan yaitu menjamin tersedianya pelayanan KB yang berkualitas dan merata, dengan strategi menjaga ketersediaan alokon di seluruh faskes," ujarnya.

Dalam kegiatan ini, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali juga menyerahkan penghargaan kepada SMP Negeri 2 Mengwi yang menjadi pemenang tingkat Provinsi pada pelaksanaan Lomba Covering Jingle yang diadakan dalam rangka Hari Kontrasepsi se-Dunia.

Sebelumnya, Perwakilan BKKBN Provinsi Bali juga mengadakan Temu Kerja Bagi Pengelola Program Generasi Berencana (GenRe) yang diikuti sebanyak 30 orang dari Kepala OPD KB Kabupaten/Kota se- Bali, Pengelola Program Ketahanan Keluarga dan Ketahanan Remaja Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota dan Kwarda Pramuka Provinsi Bali dan Forum GenRe Provinsi Bali, yang membahas program untuk remaja dan peran GenRe dalam penanganan COVID-19.

Kegiatan itu bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan Program Penyiapan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja (PKBR) di Provinsi Bali, melaksanakan evaluasi ProPN Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) serta meningkatkan cakupan pelaporan PIK-R dan Bina Keluarga Remaja (BKR) pada aplikasi Sistem Informasi Keluarga (SIGA) BKKBN.

Baca juga: BKKBN: Usia Harapan Hidup penduduk Bali capai 71,68 tahun

"Juga, sesuai arahan BKKBN RI, GenRe saat ini mendapatkan tugas baru yaitu sebagai agen perubahan perilaku di masyarakat terkait pencegahan dan pemutusan rantai COVID-19 di Indonesia dan Bali pada khususnya," kata Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, Agus P. Proklamasi, dalam sambutan saat membuka temu kerja itu.
 

Pewarta: Ayu Khania Pranishita

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020