Perwakilan BKKBN Provinsi Bali mengadakan Temu Kerja Bagi Pengelola Program Generasi Berencana (GenRe) yang diikuti sebanyak 30 orang dari Kepala OPD KB Kabupaten/Kota se- Bali, Pengelola Program Ketahanan Keluarga dan Ketahanan Remaja Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota dan Kwarda Pramuka Provinsi Bali dan Forum GenRe Provinsi Bali, guna membahas program untuk remaja dan peran GenRe dalam penanganan COVID-19.

Informasi Humas BKKBN Bali yang diterima di Denpasar, Jumat, menyebutkan kegiatan yang diadakan pada Kamis (15/10) itu bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan Program Penyiapan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja (PKBR) di Provinsi Bali, melaksanakan evaluasi ProPN Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) serta meningkatkan cakupan pelaporan PIK-R dan Bina Keluarga Remaja (BKR) pada aplikasi Sistem Informasi Keluarga (SIGA) BKKBN.

"Juga, sesuai arahan BKKBN RI, GenRe saat ini mendapatkan tugas baru yaitu sebagai agen perubahan perilaku di masyarakat terkait pencegahan dan pemutusan rantai COVID-19 di Indonesia dan Bali pada khususnya," kata Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, Agus P. Proklamasi, dalam sambutan saat membuka temu kerja itu.

Ia menjelaskan GenRe bekerja sama dengan petugas lapangan KB serta SAKA Kencana, diharapkan membawa perubahan perilaku di kalangan remaja dan keluarga dalam menerapkan Gerakan 3 M yakni "Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Mencuci Tangan".

Menurut dia, pembinaan ketahanan Remaja yang diusung BKKBN dibentuk menjadi bagian dari kebijakan Pembangunan Keluarga yang sesuai dengan Siklus Hidup. Hal tersebut bertujuan untuk menyiapkan remaja sebagai calon penduduk usia produktif agar mampu menjadi aktor/pelaku pembangunan serta remaja sebagai calon orang tua agar mampu membangun keluarga berkualitas sehingga melahirkan generasi yang juga berkualitas.

"Dalam pembinaan Ketahanan Remaja, para remaja ditingkatkan pengetahuan dan pemahamannya oleh teman sebayanya di PIK-R dan juga peningkatan kualitas pengasuhananya untuk Orang Tua melalui Kader di Kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR)," katanya.

Dengan pemahaman tersebut, ia mengharapkan mereka akan terhindar dari perilaku berisiko seperti pernikahan dini dan anak, seks pranikah dan penyalahgunaan NAPZA.

Pewarta: Ayu Khania Pranisitha

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020