Denpasar (Antara Bali) - Telkomsel mengoperasikan menara seluler atau base transcevier stasion (BTS) di Pulau Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, guna mendukung pengembangan potensi pariwisata nasional.
Head of Sales and Costumer Care Telkomsel Regional Bali Nusra Syaiful Bachri, di Denpasar, Senin menjelaskan, BTS itu mampu mengcover pulau-pulau di Taman Nasional Komodo hingga wilayah perairan sekitarnya dengan radius sekitar lima kilometer.
"Peresmian BTS itu dilakukan langsung oleh Direktur Utama (Sarwoto Atmosutarno) akhir pekan lalu. Beliau menaruh perhatian besar terhadap pembangunan infrastruktur telekomunikasi guna mendukung pengembangan objek wisata taman nasional itu," ujar Ari, sapaan akrab Syaiful Bachri.
Dia menjelaskan, infrastruktur jaringan telekomunikasi itu merupakan yang pertama dan satu-satunya di Pulau Komodo. Hal itu merupakan komitmen pihaknya untuk membebaskan wilayah di Tanah Air yang kesulitan mendapat layanan telekomunikasi.
Pembangunan dan pengoperasian BTS tersebut juga merupakan bentuk dukungan nyata dalam turut melestarikan pulau taman nasional habitat satwa Komodo yang merupakan salah satu aset berharga untuk mendukung pariwisata nasional itu.
"Jangkauan BTS itu hingga lima kilometer, sehingga mampu melayani komunikasi di seluruh pulau tersebut beserta wilayah perairan sekitarnya dengan kapasitas mencapai lima ribu pengguna/nomor," ujar Ari.
Sementara itu Head of ICT Network Management Telkomsel Regional Bali Nusra, Ganot Sunoto, mengatakan, pembangunan BTS tersebut membutuhkan dana cukup besar dan waktu pengerjaannya lama karena berada di puncak gunung.
"Biaya pengerjaannya pun sangat mahal bisa tiga kali lipat dari pembangunan BTS secara normal yang berkisar Rp1,5-Rp2 miliar," Ucapnya.
Ganot memperkirakan dana investasi pembangunan satu unit BTS Pulau Komodo itu berkisar Rp4-Rp5 miliar. Sementara pembangunannya dimulai Oktober 2011 dan baru rampung kemudian diresmikan pengoperasiannya.
Kepala Balai Taman Nasional Komodo Sustyo Iriono menyampaikan terima kasih kepada Telkomsel yang bersedia membangun BTS guna mendukung pengembangan potensi wisata setempat.(IGT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Head of Sales and Costumer Care Telkomsel Regional Bali Nusra Syaiful Bachri, di Denpasar, Senin menjelaskan, BTS itu mampu mengcover pulau-pulau di Taman Nasional Komodo hingga wilayah perairan sekitarnya dengan radius sekitar lima kilometer.
"Peresmian BTS itu dilakukan langsung oleh Direktur Utama (Sarwoto Atmosutarno) akhir pekan lalu. Beliau menaruh perhatian besar terhadap pembangunan infrastruktur telekomunikasi guna mendukung pengembangan objek wisata taman nasional itu," ujar Ari, sapaan akrab Syaiful Bachri.
Dia menjelaskan, infrastruktur jaringan telekomunikasi itu merupakan yang pertama dan satu-satunya di Pulau Komodo. Hal itu merupakan komitmen pihaknya untuk membebaskan wilayah di Tanah Air yang kesulitan mendapat layanan telekomunikasi.
Pembangunan dan pengoperasian BTS tersebut juga merupakan bentuk dukungan nyata dalam turut melestarikan pulau taman nasional habitat satwa Komodo yang merupakan salah satu aset berharga untuk mendukung pariwisata nasional itu.
"Jangkauan BTS itu hingga lima kilometer, sehingga mampu melayani komunikasi di seluruh pulau tersebut beserta wilayah perairan sekitarnya dengan kapasitas mencapai lima ribu pengguna/nomor," ujar Ari.
Sementara itu Head of ICT Network Management Telkomsel Regional Bali Nusra, Ganot Sunoto, mengatakan, pembangunan BTS tersebut membutuhkan dana cukup besar dan waktu pengerjaannya lama karena berada di puncak gunung.
"Biaya pengerjaannya pun sangat mahal bisa tiga kali lipat dari pembangunan BTS secara normal yang berkisar Rp1,5-Rp2 miliar," Ucapnya.
Ganot memperkirakan dana investasi pembangunan satu unit BTS Pulau Komodo itu berkisar Rp4-Rp5 miliar. Sementara pembangunannya dimulai Oktober 2011 dan baru rampung kemudian diresmikan pengoperasiannya.
Kepala Balai Taman Nasional Komodo Sustyo Iriono menyampaikan terima kasih kepada Telkomsel yang bersedia membangun BTS guna mendukung pengembangan potensi wisata setempat.(IGT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012