Anggota DPD RI Made Mangku Pastika mengaku bangga semakin banyak generasi muda dari Pulau Bali yang mulai melirik sektor pertanian, terutama pertanian modern.
"Saya sangat mendukung. Saya berusaha, kalau memang sudah konkret, kita perjuangkan ke Kementerian Pertanian," kata Pastika dalam acara Bincang-Bincang terkait Keberadaan DPD serangkaian HUT DPD RI, di Denpasar, Kamis.
Oleh karena itu, mantan Gubernur Bali dua periode itu mendorong generasi milenial di Pulau Dewata yang menggeluti pertanian agar bisa menunjukkan kiprahnya.
"Kebetulan menterinya (Menteri Pertanian-red) mantan gubernur juga itu, Pak Syahrul Yasin Limpo sangat respek kepada Bali sejak dulu," ucapnya pada acara yang dikombinasikan antara kegiatan virtual dengan langsung dari Agro Learning Center (ALC) Kota Denpasar itu.
Baca juga: Buleleng panen perdana sorgum
Menurut Pastika yang juga anggota Komite II DPD RI itu, anggaran di Kementerian Pertanian sangat besar.
"Kalau kita memang punya kepentingan, jauh-jauh hari kita minta, mohon kepada Kementerian Pertanian. Anggaran Kementerian Pertanian besar sekali dan itu tergantung dari siapa yang meminta dan menurut perhitungan mereka bisa berhasil. Ini salah satu tugas saya untuk menyambungkan ke pusat," ujar pria yang juga mantan Kapolda Bali itu.
Provinsi Bali, lanjut dia, selama ini sudah banyak menerima program-program di bidang pertanian dari pemerintah pusat seperti untuk penyediaan bibit, pupuk hingga mesin-mesin pertanian.
Diapun menaruh harapan besar kepada Agro Learning Center yang berlokasi di Gang Raya, Jalan Cekomaria, Kota Denpasar dapat mengembangkan pertanian modern dan sekaligus menjadi salah satu media edukasi dan praktik pertanian bagi generasi muda.
Baca juga: Dosen IPB: pertanian tumbuh 2,19 persen di tengah pandemi
Dalam kesempatan itu, Pastika juga kembali menjelaskan terkait pertanyaan yang kerap muncul soal kiprah anggota DPD tidak mengurusi banyak hal di daerah pemilihan sendiri.
"Iya memang nggak, karena di daerah urusan Pak Gubernur, Bupati, Pak Camat, kepala desa dan seterusnya. DPD memang urusannya di pusat, tetapi membawa kepentingan daerah dalam arti yang lebih besar," katanya pada acara yang dipandu Nyoman Baskara itu.
Oleh karena membawa kepentingan daerah, lanjut dia, maka tugas seorang anggota DPD itu untuk menyerap aspirasi daerah, apa yang menjadi keinginan atau maunya daerah dan apa yang menjadi permasalahannya.
"Namun, tetap harus sejalan dengan yang diperjuangkan Gubernur, tidak boleh berbeda-beda karena DPD itu mewakili masyarakat dan pemerintah daerah," ujar anggota Badan Urusan Legislasi Daerah (BULD) DPD RI itu.
Baca juga: Tabanan siap pasarkan 300 produk petani lewat digital
Sedangkan DPR, kata Pastika, meskipun namanya Dewan Perwakilan Rakyat sesungguhnya mewakili partai, sehingga ada fraksi-fraksinya.
"Kalau DPD itu tidak ada partainya. Jadi saya mewakili rakyat Bali, Pemerintah Bali di pusat," ucapnya pada acara yang juga dirangkaikan dengan pembagian masker kepada perwakilan petani itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Saya sangat mendukung. Saya berusaha, kalau memang sudah konkret, kita perjuangkan ke Kementerian Pertanian," kata Pastika dalam acara Bincang-Bincang terkait Keberadaan DPD serangkaian HUT DPD RI, di Denpasar, Kamis.
Oleh karena itu, mantan Gubernur Bali dua periode itu mendorong generasi milenial di Pulau Dewata yang menggeluti pertanian agar bisa menunjukkan kiprahnya.
"Kebetulan menterinya (Menteri Pertanian-red) mantan gubernur juga itu, Pak Syahrul Yasin Limpo sangat respek kepada Bali sejak dulu," ucapnya pada acara yang dikombinasikan antara kegiatan virtual dengan langsung dari Agro Learning Center (ALC) Kota Denpasar itu.
Baca juga: Buleleng panen perdana sorgum
Menurut Pastika yang juga anggota Komite II DPD RI itu, anggaran di Kementerian Pertanian sangat besar.
"Kalau kita memang punya kepentingan, jauh-jauh hari kita minta, mohon kepada Kementerian Pertanian. Anggaran Kementerian Pertanian besar sekali dan itu tergantung dari siapa yang meminta dan menurut perhitungan mereka bisa berhasil. Ini salah satu tugas saya untuk menyambungkan ke pusat," ujar pria yang juga mantan Kapolda Bali itu.
Provinsi Bali, lanjut dia, selama ini sudah banyak menerima program-program di bidang pertanian dari pemerintah pusat seperti untuk penyediaan bibit, pupuk hingga mesin-mesin pertanian.
Diapun menaruh harapan besar kepada Agro Learning Center yang berlokasi di Gang Raya, Jalan Cekomaria, Kota Denpasar dapat mengembangkan pertanian modern dan sekaligus menjadi salah satu media edukasi dan praktik pertanian bagi generasi muda.
Baca juga: Dosen IPB: pertanian tumbuh 2,19 persen di tengah pandemi
Dalam kesempatan itu, Pastika juga kembali menjelaskan terkait pertanyaan yang kerap muncul soal kiprah anggota DPD tidak mengurusi banyak hal di daerah pemilihan sendiri.
"Iya memang nggak, karena di daerah urusan Pak Gubernur, Bupati, Pak Camat, kepala desa dan seterusnya. DPD memang urusannya di pusat, tetapi membawa kepentingan daerah dalam arti yang lebih besar," katanya pada acara yang dipandu Nyoman Baskara itu.
Oleh karena membawa kepentingan daerah, lanjut dia, maka tugas seorang anggota DPD itu untuk menyerap aspirasi daerah, apa yang menjadi keinginan atau maunya daerah dan apa yang menjadi permasalahannya.
"Namun, tetap harus sejalan dengan yang diperjuangkan Gubernur, tidak boleh berbeda-beda karena DPD itu mewakili masyarakat dan pemerintah daerah," ujar anggota Badan Urusan Legislasi Daerah (BULD) DPD RI itu.
Baca juga: Tabanan siap pasarkan 300 produk petani lewat digital
Sedangkan DPR, kata Pastika, meskipun namanya Dewan Perwakilan Rakyat sesungguhnya mewakili partai, sehingga ada fraksi-fraksinya.
"Kalau DPD itu tidak ada partainya. Jadi saya mewakili rakyat Bali, Pemerintah Bali di pusat," ucapnya pada acara yang juga dirangkaikan dengan pembagian masker kepada perwakilan petani itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020