Sebanyak 18.962 Kepala Keluarga (KK) di Kabupaten Buleleng, Bali, sudah menerima Bantuan Sosial Tunai (BST) yang mulai dicairkan sejak seminggu lalu.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Buleleng Gede Sandiyasa di Singaraja, Kamis, mengatakan jumlah 18.962 penerima BST itu merupakan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dari Kementerian Sosial.

“BST yang diterima oleh masyarakat ini merupakan dana dari Pemerintah Pusat dengan besaran Rp600 ribu rupiah perbulan yang akan diberikan selama tiga bulan,” katanya.

Baca juga: Koperasi Undiksha Singaraja bagikan sembako untuk tenaga kontrak

Pencairan BST menggunakan dua skema yakni melalui PT. Pos Indonesia dan bank. Untuk pencairan di PT. Pos Indonesia, ada sebanyak 17.076 jiwa dan sisanya dicairkan melalui Bank BNI dan BRI. Pencairan ini akan dilakukan bertahap sampai 23 Mei 2020.

Bukan hanya BST, Pemerintah Pusat juga menggelontorkan sembako nonprogram melalui Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) sebanyak 13.796 keping dengan besaran Rp200.000 perbulan dan akan diberikan selama sembilan bulan dari April sampai Desember 2020.

“Kartu tersebut sudah dibagikan sejak tanggal 4 Mei 2020 dan sudah bisa dibelanjakan di e-Warong,” kata Sandiyasa.

Baca juga: BI Bali salurkan 1.300 paket sembako untuk warga terdampak COVID-19

Menurut Sandiyasa, warga terdampak COVID-19 di Kabupaten Buleleng yang tidak terdaftar dalam DTKS akan diberikan BST melalui anggaran Pemerintah Kabupaten Buleleng.

Saat ini, pencarian dana tersebut sedang dalam proses. Ada sebanyak 2.202 jiwa yang akan mendapatkan BST. Sebelumnya, dari database terkait KPM yang dimiliki oleh Dinas Sosial Buleleng tercatat sebanyak 5.404 jiwa yang menjadi tanggung jawab Pemkab Buleleng. Namun setelah dilakukan verifikasi dan validasi data, akhirnya mendapatkan hasil sebanyak 2.202 jiwa.

Untuk warga Buleleng terdampak COVID-19 yang belum tersentuh bantuan, Pemkab Buleleng akan melakukan pendataan kembali. Sandiyasa mengatakan, untuk BST yang dikeluarkan oleh Pemkab Buleleng akan segera bisa dicairkan.

Baca juga: Dompet Dhuafa Bali distribusikan paket sembako di Denpasar

Terkait warga terdampak yang tidak masuk dalam DTKS, Dinas Sosial akan kembali membuka kuota agar bisa menjangkau warga yang tercecer. Setelah usulan dari perbekel/lurah masuk, Dinsos akan melakukan verifikasi terhadap usulan tersebut.

“Kami sudah bersurat kepada camat dan diteruskan kepada kepala desa dan lurah untuk melakukan pendataan kepada warganya yang masih tercecer. Kami akan buka kuota kembali.” jelasnya.

Sementara itu, Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Buleleng Gede Suyasa mengatakan terkait dengan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) saat ini 14 desa di Buleleng sudah siap untuk membagikan. Target dalam minggu kedua ini seluruh desa penerima BLT-DD sudah terselesaikan.

Baca juga: Relawan bagikan makanan dan sembako gratis kepada warga Denpasar

Terkait dengan penyaluran BST yang dilakukan oleh PT. Pos diminta agar tetap menjalankan protokol kesehatan COVOD-19.

“Skemanya dibuat sebaik mungkin, utamanya dalam hal penerapan social dan physical distancing,” kata Suyasa.

Pewarta: Made Adnyana

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020