Pemerintah Provinsi Bali khususnya Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 provinsi setempat menerima bantuan sejumlah alat pelindung diri dan perlengkapan medis lainnya terkait pencegahan COVID-19 dari Bank Pembangunan Daerah Bali dan Lembaga Pendidikan Politeknik Negeri Bali.

"Keyakinan untuk bekerja bersinergi adalah hal yang diperlukan saat ini karena segala bentuk dari dampak penyebaran COVID-19 menjadi tanggung jawab semua pihak. Mengingat virus ini bukan hanya dirasakan di Bali atau Indonesia saja, melainkan seluruh makhluk di dunia juga merasakannya," kata Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra saat menerima bantuan tersebut, di Denpasar, Rabu.

Bantuan dari pihak Bank Pembangunan Daerah Bali berupa masker sebanyak 17.000 pcs, thermogun 10 pcs, baju lapangan 230 set, dan wastafel 10 unit.

Baca juga: Gubernur: Bali masih mampu ekspor manggis meski pandemi COVID-19

Total bantuan senilai Rp162 juta ini diserahkan dalam bentuk barang, dan diterima secara simbolis oleh Dewa Made Indra yang didampingi Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali Made Rentin.

Sementara Direktur Politeknik Negeri Bali I Nyoman Abdi menyerahkan bantuan berupa automatic hand sanitizer yang merupakan karya dari mahasiswa Politeknik Negeri Bali sebanyak tiga unit, hand sanitizer lima liter sebanyak 10 jerigen, Alat Pelindung Diri (APD) 200 unit, Wastafel 7 set, Thermogun 8 unit, face shield 200 unit, masker 13.000 pcs, slop tangan karet 2.000 pcs dan baju pasien 60 set.

"Bantuan ini akan kami serahkan kepada tenaga medis, pasien dan masyarakat yang membutuhkan," ujar pria yang juga Sekda Provinsi Bali itu.

Dewa Indra menegaskan bahwa jumlah donasi tidak penting, namun bentuk kepeduliannya yang perlu diapresiasi, dimana makna kesadaran bahwa persoalan COVID-19 adalah tanggung jawab bersama.

Dalam kesempatan tersebut, Dewa Indra juga menyinggung bahwa kasus transmisi lokal adalah bentuk atau produk dari ketidakdisiplinan.

Menindaklanjuti transmisi lokal di dua kabupaten (Karangasem dan Bangli) Dewa Indra selaku Sekretaris Daerah sekaligus Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali memerintahkan Bupati Bangli untuk memantau perkembangan warganya.

Baca juga: Gugus Tugas: 30 persen lebih pasien positif COVID-19 di Bali sembuh

Untuk mencegah keterlambatan dalam penanganan, Dewa Indra memerintahkan Tim Rapid Tes Gugus Tugas Provinsi untuk melakukan "rapid test" di Banjar Serokadan, Desa Abuan, Bangli.

"Semua warga di banjar tersebut akan di rapid test, karena kita semua tidak ada yang tahu siapa yang terinfeksi dan tidak, terutama jika masih ada Pekerja Migran Indonesia yang datangnya lebih awal (sebelum Provinsi memiliki alat rapid dan melakukan tes) dengan status orang tanpa gejala, ini yang sangat bahaya dan ditakutkan akan semakin menyebarkan penularan yang tidak disengaja," ujarnya.

Dalam upaya pencegahan penularan dan penyebaran COVID-19, Dewa Indra mengajak semua pihak meningkatkan kesadaran diri untuk tetap disiplin dan mengutamakan kesehatan diri, keluarga dan juga lingkungan sekitar.

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020