Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika membantah bahwa daerahnya kekurangan tenaga pengajar untuk sekolah menengah kejuruan (SMK).

"Tidak perlu khawatir akan kekurangan guru pengajar SMK. Bahkan kami merancang perubahan komposisi antara SMK dengan SMA, yakni 60 berbanding 40," katanya di Denpasar, Rabu.

Dia menilai wajar Dinas Pendidikan merasa khawatir terjadi kekurangan guru SMK karena rekrutmen tenaga pengajar saat ini persentasenya masih kurang. Namun demikian pihaknya menjamin di Bali tidak sampai kekurangan guru, terutama yang mengajar pelajaran sesuai dengan bidangnya.

"SMK memang sekolah yang membutuhkan keterampilan sehingga paling tidak tamatan SMK nantinya bisa mengisi lowongan pekerjaan yang dibutuhkan. Oleh karena itu, guru pengajarnya pun kami harapkan sesuai dengan kebutuhan atau sesuai profesi guru bersangkutan," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali Anak Agung Ngurah Gede Sujaya, Senin (6/2), mengatakan, mayoritas guru mata pelajaran produktif (program keahlian) yang mengabdi saat ini sudah memasuki usia pensiunan.(I020/IGT)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012