Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) menjamin pasokan dan ketersediaan bahan kebutuhan pokok menjelang Hari Raya Nyepi di Kabupaten Buleleng dalam kondisi aman, bahkan tergolong aman menjelang bulan puasa Ramadhan dan Idul Fitri pada Mei 2020.

"Masyarakat tidak perlu khawatir terkait ketersediaan bahan pokok di pasaran. Stok untuk Masyarakat Buleleng cukup aman. Oleh karena itu, masyarakat tidak perlu melakukan penimbunan bahan kebutuhan pokok. Berbelanja sewajarnya saja," kata  Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Buleleng, Ni Made Rousmini, di Singaraja, Buleleng, Rabu.

Setelah memimpin Rapat Koordinasi TPID Buleleng, ia menjelaskan Pemkab Buleleng dan TPID Buleleng akan berupaya menjaga ketersediaan bahan kebutuhan pokok di Buleleng itu bisa mencukupi, sehingga akan tercipta rasa aman dan nyaman serta stabilitas bahan kebutuhan pokok di Buleleng tetap terjaga dengan harga terkendali.

Untuk mengamankan sekaligus menjaga stabilitas bahan kebutuhan pokok dengan harga terkendali tersebut, langkah-langkah strategis TPID Pemkab Buleleng, diantaranya melakukan operasi pasar, pemantauan harga dan pemantauan ketersediaan bahan kebutuhan pokok.

"Kami akan melakukan langkah-langkah strategis guna menghindari kosongnya ketersediaan kebutuhan pokok di Buleleng," ujar Rousmini.

Baca juga: Sekda Bali : Tantangan pengendalian inflasi makin berat

Rousmini berpesan kepada TPID Buleleng untuk terus melakukan operasi dan pemantauan terhadap distributor. Hal ini diperlukan agar tidak terjadi penimbunan bahan pokok yang akan berdampak pada tingginya harga di pasaran bahkan terjadi kelangkaan produk.

TPID diharapkan agar selalu memantau ketersedian kebutuhan Bahan pokok agar selalu mencukupi kebutuhan masyarakat Buleleng. Selain itu juga memantau pertanian dan peternakan agar stok beras, sayur mayur, daging, telor di Buleleng cukup dan stabil.

Di bidang perdagangan juga perlu dipantau untuk mendorong inflasi di Buleleng tetap terjaga. "Kami juga berharap kepada OPD yang ada di Buleleng untuk berperan aktif dalam mengendalikan tingkat inflasi secara berkelanjutan," katanya.

Menurutnya, kunci inflasi itu adalah keseimbangan. Artinya, harga masih bisa terjangkau oleh masyarakat. Misalnya tidak naik terlalu tinggi dan juga tidak juga turun terlalu rendah atau terjadi deflasi. Jika turun terlalu rendah  maka yang akan merasakan juga adalah masyarakat kita atau produsen juga yang akan mengalami penurunan.

"Kita harus memastikan bahwa stok aman menghadapi Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri yang akan datang. Begitu juga dengan distribusi kita harus aman juga dengan cara harus berkordinasi dengan pihak terkait," katanya.

 

Pewarta: Made Adnyana

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020