Salah satu ruas jalan di Kota Negara, Kabupaten Jembrana, Bali yang merupakan salah satu pusat keramaian, akan digunakan untuk perayaan Imlek.

"Jalan Hasanudin yang merupakan salah satu pusat keramaian di Kota Negara, akan digunakan untuk perayaan Imlek," kata Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan saat  menghadiri peringatan bertahtanya Yang Mulia Kong Co Tan Hu Cin Jin ke-XVII dan perayaan Tahun Baru Imlek di TTID Cung Ling Bio, Kelurahan Banjar Tengah, Selasa (4/1) yang siaran persnya diterima Rabu.

Ia mengatakan, perayaan Imlek yang berlokasi di sebelah barat Gedung Kesenian Bung Karno ini dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan kesenian dan budaya warga Tionghoa.

Pantauan di lokasi, di ruas jalan yang berdekatan dengan Kantor Bupati Jembrana tersebut, sudah terpasang lampion, sehingga suasana Imlek mulai terasa.

Kembang mengatakan, perayaan Imlek di ruang terbuka akan mendekatkan budaya ke seluruh masyarakat Jembrana, bahwa daerah ini memiliki kekayaan budaya dan keanekaragaman.

"Masyarakat perlu tahu keanekaragaman, agar semakin menguatkan persatuan dan toleransi. Yang akan ditampilkan dalam perayaan Imlek ini antara lain tradisi cap go meh dan tarian barongsai," katanya.

Menurut dia, perayaan Imlek bersama iini rencananya akan digelar pada tanggal 9 Februari 2020, yang terbuka untuk masyarakat umum.

“Melalui kesenian kita juga ingin tunjukkan bahwa keberadaan Umat Budha dan Tionghoa betul-betul diterima dengan baik di Kabupaten Jembrana. Sehingga masyarakat tahu dan merasakan kebersamaan," katanya.

Dalam kesempatan ini, ia juga mengajak umat menjaga keharmonisan yang telah berjalan, agar tidak ada benturan dengan mengedepankan semangat toleransi.

Ia mengatakan, Kabupaten Jembrana meski heterogen tetap bisa menjaga suasana agar kondusif, tidak muda terprovokasi dan termakan kabar bohong.

“Saya mengajak seluruh umat jangan mudah terprovokasi kabar hoaks. Pengalaman Pilpres dan Pileg lalu mengajarkan kita dewasa, bahwa hoaks diciptakan untuk mengadu domba dan memecah belah. Maka pintar-pintarlah memilah informasi, cek dulu kebenarannya," katanya.

Sementara panitia peringatan Imlek  Budi Darma mengatakan, perayaan Imlek sengaja digelar di tempat terbuka untuk lebih mendekatkan antara etnis Tionghoa di Jembrana dengan masyarakat sekitar .

“Selain pertunjukan budaya, kita juga akan sediakan stand kuliner berisi makanan khas etnis Tionghoa. Misalnya ada lontong cap go meh dan menu lainnya," katanya.

Menurut dia  kegiatan ini akan melibatkan warga etnis Tionghoa yang berdomisili di Jembrana dengan jumlah mencapai 600 KK.

“Imlek merupakan peringatan tahun baru warga Tionghoa. Kita berasal dari suku yang sama, kendati agamanya berbeda-beda. Saat acara nanti juga akan ada pemberian bantuan bagi warga kurang mampu, donasi dari para anggota," katanya.***3***

Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020