Kodim 1611/Badung mengadakan program tes urine bagi personel yang dilakukan secara rutin dengan tujuan sebagai bentuk upaya pencegahan sesuai yang tercantum dalam program kerja.
"Tes urine merupakan upaya pencegahan dan program rutin satuan sesuai program kerja bidang intelijen yang sudah ditentukan oleh komando atas," kata Kepala Kasdim 1611/Badung Mayor Inf Arianto, di Aula Makodim 1611/Badung, Rabu.
Ia mengatakan program ini rutin dilakukan berdasarkan perintah dan petunjuk pimpinan dan akan menindak tegas serta tidak akan mentolerir jika ada Prajurit TNI atau PNS terlibat dalam Narkoba.
Sedangkan untuk sanksi atau konsekuensi yang harus dihadapi jika ditemukan personel yang melanggar akan mengikuti proses hukum yang berlaku hingga berujung pencopotan jabatan dan juga pemecatan.
"Semuanya diperlakukan sama, kita tidak usah berpikir prajurit bawahan, unsur pimpinan terlibat masalah Narkoba juga dicopot dan dipecat," jelasnya.
Selain itu, Kepala BNNK Denpasar AKBP Hagnyono mengatakan kegiatan ini juga sekaligus bertujuan untuk melakukan deteksi dini dengan cara melakukan penangkalan awal.
Ia mengatakan apabila ditemukan semisalnya hasil tes urine positif konsumsi Narkoba maka akan penilaian dan secepatnya diselamatkan agar tidak terjerumus lebih ketergantungan.
"Untuk hasil tes urine anggota Kodim 1611/Badung hasilnya negatif dan tentu sebagai aparat negara, TNI dapat memberi contoh kepada seluruh masyarakat dalam rangka mencegah penyalahgunaan Narkoba," katanya.
Pemeriksaan tes urine masuk dalam rangkaian dari pelaksanaan apel yang berlangsung selama dua hari yaitu 3 - 4 Desember 2019.
Kasdim 1611/Badung Mayor Inf Arianto, menjelaskan bahwa apel Danramil dan Babinsa Tersebar ini menjadi perintah Pimpinan TNI Angkatan Darat untuk memantapkan kemanunggalan TNI-Rakyat sebagai salah satu dari sasaran pelaksanaan pembinaan teritorial atau Binter.
"Melalui berbagai kegiatan Binter yang diselenggarakan oleh TNI AD, diharapkan dapat mengeliminir permasalahan-permasalahan yang timbul di tengah masyarakat sehingga dapat tercipta kondisi wilayah yang lebih kondusif dan juga diharapkan dapat meningkatkan wawasan kebangsaan, rasa cinta tanah air serta semangat bela negara bagi warga masyarakat ataupun komponen bangsa lainnya," jelas Kasdim.
Ia menambahkan agar tercapainya kondisi seperti ini, maka harus didukung Danramil dan Babinsa yang memiliki kemampuan, kecakapan dan keterampilan sebagai ujung tombak atau garda terdepan pelaksana Binter TNI AD yang bersentuhan langsung dengan rakyat.
Melalui kegiatan ini para Danramil dan Babinsa dibekali berbagai materi berupa teori dan praktek. Adapun materi yang diberikan dalam kegiatan tersebut disesuaikan dengan bidangnya masing-masing, diantaranya adalah materi meningkatkan kapasitas kemampuan Danramil dan Babinsa dalam berkomunikasi dengan masyarakat dan menghadapi media massa.
Selain itu, ada materi upaya khusus swasembada pangan, materi kerjasama dengan Pemda/instansi terkait dan masyarakat guna membantu pemerintah daerah, materi membantu tugas Polri dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, materi mengatasi permasalahan sesuai tipologi wilayah, seperti separatisme, terorisme, radikalisme dan komunis gaya baru serta materi kemampuan menjaga dan mencegah pelanggaran hukum dalam rangka pembinaan satuan komando kewilayahan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Tes urine merupakan upaya pencegahan dan program rutin satuan sesuai program kerja bidang intelijen yang sudah ditentukan oleh komando atas," kata Kepala Kasdim 1611/Badung Mayor Inf Arianto, di Aula Makodim 1611/Badung, Rabu.
Ia mengatakan program ini rutin dilakukan berdasarkan perintah dan petunjuk pimpinan dan akan menindak tegas serta tidak akan mentolerir jika ada Prajurit TNI atau PNS terlibat dalam Narkoba.
Sedangkan untuk sanksi atau konsekuensi yang harus dihadapi jika ditemukan personel yang melanggar akan mengikuti proses hukum yang berlaku hingga berujung pencopotan jabatan dan juga pemecatan.
"Semuanya diperlakukan sama, kita tidak usah berpikir prajurit bawahan, unsur pimpinan terlibat masalah Narkoba juga dicopot dan dipecat," jelasnya.
Selain itu, Kepala BNNK Denpasar AKBP Hagnyono mengatakan kegiatan ini juga sekaligus bertujuan untuk melakukan deteksi dini dengan cara melakukan penangkalan awal.
Ia mengatakan apabila ditemukan semisalnya hasil tes urine positif konsumsi Narkoba maka akan penilaian dan secepatnya diselamatkan agar tidak terjerumus lebih ketergantungan.
"Untuk hasil tes urine anggota Kodim 1611/Badung hasilnya negatif dan tentu sebagai aparat negara, TNI dapat memberi contoh kepada seluruh masyarakat dalam rangka mencegah penyalahgunaan Narkoba," katanya.
Pemeriksaan tes urine masuk dalam rangkaian dari pelaksanaan apel yang berlangsung selama dua hari yaitu 3 - 4 Desember 2019.
Kasdim 1611/Badung Mayor Inf Arianto, menjelaskan bahwa apel Danramil dan Babinsa Tersebar ini menjadi perintah Pimpinan TNI Angkatan Darat untuk memantapkan kemanunggalan TNI-Rakyat sebagai salah satu dari sasaran pelaksanaan pembinaan teritorial atau Binter.
"Melalui berbagai kegiatan Binter yang diselenggarakan oleh TNI AD, diharapkan dapat mengeliminir permasalahan-permasalahan yang timbul di tengah masyarakat sehingga dapat tercipta kondisi wilayah yang lebih kondusif dan juga diharapkan dapat meningkatkan wawasan kebangsaan, rasa cinta tanah air serta semangat bela negara bagi warga masyarakat ataupun komponen bangsa lainnya," jelas Kasdim.
Ia menambahkan agar tercapainya kondisi seperti ini, maka harus didukung Danramil dan Babinsa yang memiliki kemampuan, kecakapan dan keterampilan sebagai ujung tombak atau garda terdepan pelaksana Binter TNI AD yang bersentuhan langsung dengan rakyat.
Melalui kegiatan ini para Danramil dan Babinsa dibekali berbagai materi berupa teori dan praktek. Adapun materi yang diberikan dalam kegiatan tersebut disesuaikan dengan bidangnya masing-masing, diantaranya adalah materi meningkatkan kapasitas kemampuan Danramil dan Babinsa dalam berkomunikasi dengan masyarakat dan menghadapi media massa.
Selain itu, ada materi upaya khusus swasembada pangan, materi kerjasama dengan Pemda/instansi terkait dan masyarakat guna membantu pemerintah daerah, materi membantu tugas Polri dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, materi mengatasi permasalahan sesuai tipologi wilayah, seperti separatisme, terorisme, radikalisme dan komunis gaya baru serta materi kemampuan menjaga dan mencegah pelanggaran hukum dalam rangka pembinaan satuan komando kewilayahan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019