Denpasar (ANTARA) - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Provinsi Bali menggeledah sel tahanan dan memeriksa urine warga binaan dan petugas di beberapa lembaga pemasyarakatan (lapas) di Pulau Dewata.
"Kegiatan positif seperti ini akan terus kami lakukan sebagai upaya pencegahan adanya handphone, pungli, dan narkoba," kata Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Bali Anggiat Napitupulu di Denpasar, Selasa.
Penggeledahan sel tahanan dan tes urine warga binaan itu, kata dia, untuk antisipasi peredaran narkoba, pungutan liar, hingga penipuan daring yang dikendalikan dari dalam sel penjara.
Anggiat meminta seluruh jajarannya, khususnya unit pelaksana teknis (UPT) pemasyarakatan, melakukan berbagai upaya memberantas masuknya narkoba.
Baca juga: Kalapas Bangli berikan klarifikasi informasi terkait napi kendalikan narkoba
Ia meminta jajarannya mendeteksi dini dengan tes urine, razia keluar masuknya orang dan barang, serta razia badan atau kamar maupun blok hunian secara berkelanjutan.
Penggeledahan dan tes urine, di antaranya di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas II B Negara, Kabupaten Jembrana, Bali.
Dalam penggeledahan dan tes urine itu melibatkan TNI, Polri dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Jembrana.
Petugas satu per satu menggeledah ruang tahanan di blok yang dihuni warga binaan pria dan wanita, termasuk menggeledah badan warga binaan.
Kepala Rutan Negara Lilik Subagiono menyebutkan beberapa jenis barang yang didapatkan seperti barang pecah belah, pisau, alat cukur, sendok makan dari besi, serta paku besi.
Tim kemudian melakukan tes urine acak terhadap 25 orang, yakni 17 warga binaan dan delapan petugas lapas.
Hasil tes urine tersebut negatif mengandung narkoba. Adapun barang yang disita dan dimusnahkan.
Baca juga: Polda Bali selidiki dua kasus narkotika yang dikendalikan napi lapas
"Warga binaan yang memiliki barang terlarang tersebut selanjutnya akan kami beri sanksi sesuai dengan tata tertib yang berlaku," katanya.
Selain di Rutan Negara, kegiatan serupa juga diadakan di Rutan Kelas II B Gianyar dengan melalukan tes urine terhadap warga binaan.
Kepala Rutan Gianyar Muhammad Bahrun mengatakan bahwa pelaksanaan tes urine oleh Tim Medis Rutan Gianyar secara acak terhadap delapan orang warga binaan.
Hasilnya, lanjut dia, dalam pemeriksaan urine tersebut tidak ditemukan kandungan narkoba.