Pemerintah meningkatkan kesiapan fasilitas kesehatan, termasuk rumah sakit dan puskesmas, dalam menghadapi berbagai bencana, baik berupa obat-obatan maupun alat-alat kesehatan habis pakai yang dibutuhkan.

"Yang utama adalah mempersiapkan sumber daya manusianya yang selalu siap untuk melakukan penanggulangan, penanganan, apabila terjadi bencana," kata Kepala Pusat Krisis Kementerian Kesehatan Budi Sylvana di Denpasar, Selasa.

Pada pertemuan bertajuk Project for Strengthening the ASEAN Regional Capacity on Disaster Health Management diselenggarakan di Sanur, Denpasar, Ia mengatakan semua rumah sakit di Indonesia memiliki rencana penanganan bencana, yang mencakup upaya peningkatan kesiapsiagaan menghadapi bencana.

"Di Hospital Disaster Plan itu sudah tercatat semua apa yang harus dilakukan oleh rumah sakit jika terjadi bencana, dan program itu memang program yang dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan ke seluruh rumah sakit agar mereka siap menghadapi bencana," katanya.

Baca juga: BPBD jelaskan kesiapan Bali hadapi bencana ke Kedubes Kanada

Kementerian Kesehatan juga bekerja sama dengan negara-negara Asia Tenggara yang tergabung dalam ASEAN dalam memperkuat kapasitas manajemen penanganan bencana kesehatan.

Pertemuan bertajuk Project for Strengthening the ASEAN Regional Capacity on Disaster Health Management di Bali itu membahas manajemen penanganan bencana kesehatan. Acara itu juga meliputi pelaksanaan simulasi penanggulangan bencana kesehatan di di daerah Karangasem, Bali.

"Sesama negara ASEAN bisa saling belajar dan berbagi pengalaman, pengetahuan, tentang bagaimana menanggulangi bencana baik dari mitigasi sampai dengan tanggap darurat," kata Staf Ahli Bidang Desentralisasi Kesehatan Kementerian Kesehatan Pattiselanno Roberth Johan.

Baca juga: Pelajaran dari Gunung Agung, Menpar minta status bencana tidak digeneralisasi

Video oleh Pande Yudha

Pewarta: Ayu Khania Pranishita

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019