Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) setempat, membidik peluang investasi pada 2020 melalui kegiatan dialog interaktif bertema "Outlook Peluang Investasi Kabupaten Badung tahun 2020".

"Dialog interaktif ini memiliki nilai strategis untuk mengetahui kondisi riil perekonomian daerah dikaitkan dengan perkembangan investasi saat ini," ujar Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa, saat membuka kegiatan tersebut, di Mangupura, Badung, Senin.

Dialog tersebut menghadirkan sejumlah narasumber dari Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho, Kepala Balitbang Badung, I Wayan Suambara, Guru Besar Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Udayana, I Wayan Ramantha serta Ketua Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Badung, I Made Sujana.

Ia mengatakan, diskusi itu diharapkan dapat memberikan informasi terkait kondisi investasi terkini khususnya dari perspektif kebijakan moneter, analisis akademis, kebijakan pemerintah daerah serta respon pelaku usaha.

"Potret kondisi itu sangat penting untuk diketahui guna memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat dan pelaku usaha sehingga tidak ragu-ragu lagi berinvestasi di kabupaten badung pada tahun 2020 dan tahun-tahun berikutnya," katanya.

Menurut dia, berkembangnya penanaman modal di wilayah Badung merupakan salah satu sumber pajak dan retribusi daerah yang sangat potensial dan perlu dioptimalkan sebagai salah satu sumber pembiayaan pembangunan daerah.

Untuk itu, pihaknya sangat mendorong tumbuhnya investasi di Badung yang sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat dan arah pembangunan Kabupaten Badung.

"Investasi tersebut tentunya dengan tetap mengutamakan prinsip-prinsip keberlanjutan pembangunan serta keterlibatan pemerintah, swasta dan masyarakat," kata Wabup Suiasa.

Baca juga: Badung cari masukan publik untuk ranperda penanaman modal

Sementara itu, Kepala DPMPTSP Badung, I Made Agus Aryawan, menjelaskan, dialog dalam rangka perayaan HUT ke-1 Mal Pelayanan Publik (MPP) Badung itu diharapkan dapat memberikan informasi realisasi investasi dan permasalahan yang dihadapi pelaku usaha di badung dalam lima tahun terakhir.

"Selain itu tentunya kami juga membahas berbagai hal terkait prospek dan peluang pertumbuhan investasi pada tahun 2020 mendatang," ujarnya.

Made Aryawan menambahkan, sampai saat ini masyarakat dan pengusaha yang telah mendaftarkan usahanya melalui sistem Online Single Submission (OSS) di wilayah Badung dan memperoleh Nomor Induk Berusaha (NIB) mencapai 7.306 dengan komitmen 24.508.

"Hal tersebut menunjukkan animo masyarakat dan pelaku usaha untuk mendaftarkan usahanya melalui OSS juga terus meningkat," katanya.

Baca juga: Koster ingin pekerja lokal dapat manfaat lebih dari investasi


 

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019