Komisi Penanggulangan Aids Provinsi Bali, adakan pelatihan agar capaian program Fast Track 90-90-90 tahun 2030 dapat terealisasi dan meningkatkan pengetahuan dan Keterampilan peserta dalam pengelolaan program Pencegahan HIV Melalui Transmisi Seksual, yang diikuti bersama sekitar 30 peserta.

"Peran KPA disini memang sangat strategis untuk program Penanggulangan AIDS di Bali. Salah satu peran pentingnya melakukan koordinasi, mensinkronkan program, memberikan fasilitas dan mengadvokasi stakeholder,"kata Kepala Sekretariat KPA Provinsi Bali,  Made Suprapta, di Kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Bali, Jumat.

Pihaknya menegaskan melalui program fast track 90-90-90 ini, ada capaian yang diharapkan berupa 90 % yang dites dan diketahui status HIVnya, kemudian 90 %  yang dites dan sudah diketahui status HIVnya mulai melakukan pengobatan dan minum Antiretroviral (ARV). Kemudian 90 % yang minum ARV tersebut dipastikan HIV tidak nampak dalam darahnya, sehingga mengurangi kemungkinan penularan HIV dan tidak ada lagi stigma dan diskriminasi ODHA bermunculan.

Pihaknya juga mengingatkan bahwa melalui pelatihan ini, agar seluruh peserta dapat memahami dan mengingat materi yang diberikan serta tetap melakukan koordinasi  dengan lembaga terkait. Dengan begitu,  program Penanggulangan AIDS, yaitu Fast Track 90-90-90 dapat tercapai secara optimal.

" Jadi untuk kegiatan pelatihan ini  diikuti berbagai kalangan baik dari  pengelola/pengurus Pokja Lokasi, wakil dari layanan kesehatan, Dinas Kesehatan dan juga KPA yang berada di wilayah Bali,"jelas Made Suprapta.

Ditambah lagi, dengan adanya laporan Dinas Kesehatan Provinsi Bali  bahwa secara kumulatif kasus HIV-AIDS sejak pertama ditemukan tahun 1987 sampai Juni 2019 mencapai 21.597 kasus.

Terhitung untuk laporan bulan Maret 2019 tercatat sebanyak 21.018. Dengan begitu terjadi penambahan kasus sebanyak 579 dalam tiga bulan atau sebanyak 193 kasus baru tiap bulan.

Baca juga: Konsep Triple Zero diterapkan untuk kurangi kematian akibat HIV

Untuk itu pihaknya mengimbau dari pelatihan ini, selain memberikan edukasi juga menjadi salah satu cara penyebaran HIV-AIDS dikalangan masyarakat, khususnya di Bali. Apabila ditemukan ODHA, untuk sebaiknya melalukan pengobatan yang rutin dengan mengkonsumsi ARV, agar tetap produktif dalam menjalani kegiatan meskipun positif HIV.

Baca juga: Putri Koster ajak media perangi narkoba dan HIV/AIDS

Pewarta: Ayu Khania Pranishita

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019