Selama sepuluh hari, pameran kerajinan di Kabupaten Jembrana, Bali, dalam rangka perayaan HUT Kota Negara ke 124 mencatat transaksi senilai Rp1,7 miliar, atau mengalami kenaikan 40 persen dibandingkan dengan pameran tahun sebelumnya.
"Nilai transaksi ini naik 40 persen lebih dibandingkan pameran yang sama tahun sebelumnya. Pantauan kami kunjungan masyarakat maupun pembeli dalam pameran kerajinan ini cukup ramai setiap hari," kata Kepala Dinas Perdagangan Dan Koperasi Jembrana I Komang Agus Adinata, di Jembrana, Rabu.
Menurut dia, selain kerajinan, pameran ini juga menyuguhkan berbagai kuliner khususnya yang khas Kabupaten Jembrana, lengkap dengan tata cara memasaknya.
Meski pameran terjadi peningkatan transaksi dalam pameran tahun ini, ia tetap melakukan evaluasi dan pembinaan terhadap perajin lokal Jembrana agar terus meningkatkan kualitas dan kuantitas produksinya.
Baca juga: 14-23 Agustus, Pemprov Bali adakan pameran pembangunan peringati Hari Jadi ke-61
“Contohnya, setelah kami evaluasi selama pelaksanaan pameran ternyata perajin kita, terutama untuk di stand pakaian dan kuliner masih berorientasi menjual saja. Sejatinya, pameran sebagai ajang promosi, sehingga seharusnya tiap peserta melengkapi lokasinya dengan identitas yang jelas, seperti kartu nama atau brosur terhadap usaha yang dilakoninya. Dengan identitas yang lengkap itu konsumen tidak hanya akan bertransaksi saat pameran, tapi juga di luar waktu pameran," katanya.
Kepada pelaku usaha di Jembrana, ia juga menekankan pentingnya inovasi serta promosi agar mampu bersaing di pasaran, baik lokal maupun nasional.
Baca juga: Gubernur Bali minta masukan untuk pameran pembangunan
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Nilai transaksi ini naik 40 persen lebih dibandingkan pameran yang sama tahun sebelumnya. Pantauan kami kunjungan masyarakat maupun pembeli dalam pameran kerajinan ini cukup ramai setiap hari," kata Kepala Dinas Perdagangan Dan Koperasi Jembrana I Komang Agus Adinata, di Jembrana, Rabu.
Menurut dia, selain kerajinan, pameran ini juga menyuguhkan berbagai kuliner khususnya yang khas Kabupaten Jembrana, lengkap dengan tata cara memasaknya.
Meski pameran terjadi peningkatan transaksi dalam pameran tahun ini, ia tetap melakukan evaluasi dan pembinaan terhadap perajin lokal Jembrana agar terus meningkatkan kualitas dan kuantitas produksinya.
Baca juga: 14-23 Agustus, Pemprov Bali adakan pameran pembangunan peringati Hari Jadi ke-61
“Contohnya, setelah kami evaluasi selama pelaksanaan pameran ternyata perajin kita, terutama untuk di stand pakaian dan kuliner masih berorientasi menjual saja. Sejatinya, pameran sebagai ajang promosi, sehingga seharusnya tiap peserta melengkapi lokasinya dengan identitas yang jelas, seperti kartu nama atau brosur terhadap usaha yang dilakoninya. Dengan identitas yang lengkap itu konsumen tidak hanya akan bertransaksi saat pameran, tapi juga di luar waktu pameran," katanya.
Kepada pelaku usaha di Jembrana, ia juga menekankan pentingnya inovasi serta promosi agar mampu bersaing di pasaran, baik lokal maupun nasional.
Baca juga: Gubernur Bali minta masukan untuk pameran pembangunan
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019