BaliSpirit Festival 2019 yang diadakan setiap tahun di Ubud, kabupaten Gianyar, Bali yang diikuti ribuan peyoga dari mancanegara ikut menyampaikan pesan perdamaian kepada dunia.

“Ribuan peyoga datang dari puluhan negara ke BaliSpirit untuk melakukan meditasi, pengobatan, rileksasi, menari semua kegiatannya itu menyampaikan pesan perdamaian kepada dunia,” kata Esthy Reko Astuty, Ketua Tim Calendar of Event 2019 Kementerian Pariwisata, setelahi membuka BaliSpirit Festival ke-12 , di Ubud, Minggu malam.

Apalagi Bali Spirit lahir setelah terjadinya bom Bali tahun 2002 dan 2005.yang menyebabkan merosotnya industry pariwisata di Bali.

Pasangan Amerika dan Bali yakni Meghan Pappenheim dan Kadek Gunarta kemudian mendirikan Balispirit Festival untuk membangkitkan kembali industri pariwisata di Ubud, dan Bali. Upaya itu berhasil.

“Bali Spirit Festival adalah event besar. Event yang tidak hanya milik masyarakat Indonesia. Bahkan masyarakat internasional sangat menunggu event ini. Mengapa ? Karena kelas Bali Spirit memang sudah mendunia. Masuk dalam 5 Besar dunia,” ujar Esthy.

Dalam pembukaan Bali Spirit Festival hadir pula Kadis Pariwisata Bali A.A Gede Yuniartha Putra dan Kadinas Pariwisata Gianyar AA Ari Brahmanta.

Bali Spirit Festival 2019 akan mengusung konsep trilogi, yaitu yoga, dance, dan music. Festival ini juga jadi muara bertemunya banyak komunitas dunia. Bali Spirit Festival 2019 akan digelar  24-31 Maret 2019.

Tahun 2018, Bali Spirit Festival mampu menarik peserta dari 40 negara di dunia. Tiket VIP sudah habis terjual, yang pasti peserta tahun ini meningkat dibanding tahun lalu karena wisata di Ubud kini sedang ‘booming’, kata Meghan Pappenheim, asal Amerika, sebagai pendiri Bali Spirit.

Para peserta banyak datang dari Amerika, Amerika Utara, Jerman kemudian dari banyak negara, tambah Megan.

Bali Spirit Festival 2019 akan melibatkan sekitar 141 instruktur dari 5 benua. Dari angka ini, 84 persen atau 119 nama adalah instruktur asing lalu 16 persen lokal.

Komposisi instruktur 60 orang terbesar datang dari Amerika, lalu Eropa dengan 26 nama. Di luar Indonesia, Asia memiliki 13 instruktur dan 16 nama dari Benua Australia, lalu Afrika mengirimkan empat dutanya.

Video oleh Analia

 


Pewarta: Adi Lazuardi

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019