Kuta (Antaranews Bali) - Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra berpandangan pembangunan infrastruktur sangat penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah, selain menjadi penghubung antarwilayah.
"Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur harus direncanakan dengan baik, disesuaikan dengan ketentuan serta kebutuhan dari masing-masing daerah," kata Dewa Indra dalam acara Pembukaan Sosialisasi Mekanisme Penyelenggaraan dan Konsultasi Program Penyusunan Rencana Kegiatan DAK Infrastruktur PUPR tahun 2019, di Kuta, Badung, Rabu.
Dengan demikian, ujar dia, maka dana akan terserap dengan baik dan pembangunan infrastruktur memberi manfaat besar bagi kesejahteraan masyarakat.
Dewa Indra pun menyatakan menyambut baik berbagai upaya pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah pusat melalui Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Selain itu, Dewa Indra juga menyampaikan apresiasinya atas dipilihnya Bali sebagai tuan rumah pertemuan penting ini, seraya berharap agar nuansa serta vibrasi alam dan budaya Bali dapat memberikan hasil yang postif dalam penyusunan infrastruktur daerah dari Dana Alokasi Khusus (DAK).
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Prof Anita Firmanti Eko Susetyowati dalam sambutannya menyampaikan pemerintah pusat memberikan perhatian besar bagi pembangunan infrastruktur di daerah melalui DAK.
Pembangunan infrastruktur melalui DAK sebesar Rp8,5 triliun ditujukan untuk mengejar ketinggalan infrastruktur layanan publik seperti jalan, air minum, perumahan dan sanitasi. Sebesar Rp14,3 triliun DAK digunakan untuk menuntaskan prioritas nasional serta Rp1,49 triliun dari DAK untuk keberpihakan pada daerah tertinggal.
Pelaksanaan sosialisasi kali ini bertujuan untuk menyosialisasikan mekanisme agar semua pihak dapat menggunakan dana dengan tepat sesuai dengan prosedur dan peraturan yang ada dengan menggunakan aplikasi yang disediakan. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur harus direncanakan dengan baik, disesuaikan dengan ketentuan serta kebutuhan dari masing-masing daerah," kata Dewa Indra dalam acara Pembukaan Sosialisasi Mekanisme Penyelenggaraan dan Konsultasi Program Penyusunan Rencana Kegiatan DAK Infrastruktur PUPR tahun 2019, di Kuta, Badung, Rabu.
Dengan demikian, ujar dia, maka dana akan terserap dengan baik dan pembangunan infrastruktur memberi manfaat besar bagi kesejahteraan masyarakat.
Dewa Indra pun menyatakan menyambut baik berbagai upaya pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah pusat melalui Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Selain itu, Dewa Indra juga menyampaikan apresiasinya atas dipilihnya Bali sebagai tuan rumah pertemuan penting ini, seraya berharap agar nuansa serta vibrasi alam dan budaya Bali dapat memberikan hasil yang postif dalam penyusunan infrastruktur daerah dari Dana Alokasi Khusus (DAK).
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Prof Anita Firmanti Eko Susetyowati dalam sambutannya menyampaikan pemerintah pusat memberikan perhatian besar bagi pembangunan infrastruktur di daerah melalui DAK.
Pembangunan infrastruktur melalui DAK sebesar Rp8,5 triliun ditujukan untuk mengejar ketinggalan infrastruktur layanan publik seperti jalan, air minum, perumahan dan sanitasi. Sebesar Rp14,3 triliun DAK digunakan untuk menuntaskan prioritas nasional serta Rp1,49 triliun dari DAK untuk keberpihakan pada daerah tertinggal.
Pelaksanaan sosialisasi kali ini bertujuan untuk menyosialisasikan mekanisme agar semua pihak dapat menggunakan dana dengan tepat sesuai dengan prosedur dan peraturan yang ada dengan menggunakan aplikasi yang disediakan. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018