Lubukpakam, Sumatera Utara (Antaranews) - Presiden Joko Widodo mengatakan ke depan peruntukan dana desa akan diprioritaskan untuk pembangunan sumber daya manusia, termasuk peningkatan keahlian masyarakat desa.
"Dengan demikian masyarakat di desa mampu mengolah sumber daya alam yang ada di desanya, yang pada akhirnya akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat desa," katanya di Lubukpakam, Senin, dalam acara Rapat Koordinasi Pengendalian Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa 2018.
Dalam acara di Balairung Kabupaten Deliserdang yang diikuti 3.000 pendamping desa, pengelola Badan Usaha Milik Desa (BUMdes) dan guru-guru pendidikan anak usia dini itu, Presiden menjelaskan bahwa selanjutnya dana desa tidak hanya akan digunakan untuk membangun infrastruktur namun lebih difokuskan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya guna mengembangkan ekonomi desa melalui BUMDes.
"Dalam empat tahun terakhir berbagai pembangunan infrastruktur, baik berupa jalan desa, jembatan, kantor desa maupun sekolah pendidikan usia dini sudah cukup banyak dilakukan. Ke depan anggaran dana desa akan lebih diprioritaskan pada pembangunan SDM-nya," katanya.
Presiden mengemukakan pula bahwa semula dana desa banyak yang tidak terserap karena masih banyak aparatur desa yang belum memahami peruntukannya. Namun penyerapan dana desa kemudian meningkat seiring dengan peningkatan pemahaman aparatur desa dan kualitas pendamping desa berkat program-program pelatihan bagi mereka.
"Serapan dana desa terus meningkat dari tahun ke tahun. Artinya pembangunan desa tidak boleh setengah-setengah, melainkan harus betul-betul bermanfaat bagi desa. Dana desa harus tepat sasaran dan tepat guna," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Dengan demikian masyarakat di desa mampu mengolah sumber daya alam yang ada di desanya, yang pada akhirnya akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat desa," katanya di Lubukpakam, Senin, dalam acara Rapat Koordinasi Pengendalian Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa 2018.
Dalam acara di Balairung Kabupaten Deliserdang yang diikuti 3.000 pendamping desa, pengelola Badan Usaha Milik Desa (BUMdes) dan guru-guru pendidikan anak usia dini itu, Presiden menjelaskan bahwa selanjutnya dana desa tidak hanya akan digunakan untuk membangun infrastruktur namun lebih difokuskan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya guna mengembangkan ekonomi desa melalui BUMDes.
"Dalam empat tahun terakhir berbagai pembangunan infrastruktur, baik berupa jalan desa, jembatan, kantor desa maupun sekolah pendidikan usia dini sudah cukup banyak dilakukan. Ke depan anggaran dana desa akan lebih diprioritaskan pada pembangunan SDM-nya," katanya.
Presiden mengemukakan pula bahwa semula dana desa banyak yang tidak terserap karena masih banyak aparatur desa yang belum memahami peruntukannya. Namun penyerapan dana desa kemudian meningkat seiring dengan peningkatan pemahaman aparatur desa dan kualitas pendamping desa berkat program-program pelatihan bagi mereka.
"Serapan dana desa terus meningkat dari tahun ke tahun. Artinya pembangunan desa tidak boleh setengah-setengah, melainkan harus betul-betul bermanfaat bagi desa. Dana desa harus tepat sasaran dan tepat guna," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018