Singaraja (Antaranews Bali) - Wakil Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra menyerahkan 91 unit alat bantu berupa, kursi roda, penyangga, dan alat pendengaran kepada belasan penyandang disabilitas di daerah pesisir utara Pulau Bali.
Keterangan pers dari Humas Pemkab Buleleng yang diterima Antara, Selasa, menyebutkan alat bantu yang sebagian besar diterima oleh masyarakat kurang mampu itu terdiri atas kursi roda 48 buah, alat bantu dengar 20 unit, 20 tongkat putih dan tiga tongkat ketiak.
"Para penyandang cacat itu mendapatkan bimbingan sosial, dan pelatihan keterampilan dalam program Loka Bina Karya (LBK) dari Dinas Sosial," kata Wakil Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra saat menyerahkan bantuan tersebut (25/6).
Menurut Wabup Sutjidra, salah satu program yang akan menjadi fokus utama Dinas Sosial setempat adalah program rehabilitasi dan pemberdayaan sosial bagi penyandang disabilitas, sebab penyandang cacat memerlukan perhatian pemerintah.
"Karena itu saya mengapresiasi Dinas Sosial yang telah berinisiatif untuk memfasilitasi bantuan alat bantu kepada penyandang disabilitas. Alat bantu itu tentu bermanfaat untuk menunjang peningkatan fungsi fisik dan sosial serta mengurangi ketergantungan penyandang disabilitas tersebut kepada orang lain,” ujarnya.
Menurut Wabup Sutjidra, dengan memberikan bantuan ini dapat mendukung terciptanya kesetaraan bagi para penyandang disabilitas. Selain itu, bisa meningkatkan produktivitas para penyandang cacat yang berujung pada terciptanya kesejahteraan. "Kesejahteraan mereka dapat terakselerasi melalui sinergi semua pihak," ujar Wabup Sutjidra
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Buleleng Drs Gede Komang menjelaskan salah satu program yang akan menjadi fokus utama adalah program rehabilitasi dan pemberdayaan sosial bagi penyandang disabilitas.
Oleh sebab itu, pihaknya berinisiatif untuk memfasilitasi alat bantu kepada penyandang disabilitas. Alat bantu tersebut tentu bermanfaat untuk menunjang peningkatan fungsi fisik dan sosial serta mengurangi ketergantungan penyandang disabilitas tersebut kepada orang lain.
Gede Komang menambahkan, pemberian alat bantu ditujukan untuk memperluas ruang gerak para penyandang cacat agar dapat mandiri. "Saya berharap bantuan benar-benar dimanfaatkan, agar ruang gerak para penyandang disabilitas tidak lagi terbatas, sehingga dapat lebih mandiri, lebih berkarya dan mampu menciptakan hal-hal membanggakan," katanya.
Secara terpisah, Bupati Buleleng, Bali Putu Agus Suradnyana telah menunjuk Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Dagprin) setempat, Ketut Suparto, sebagai pelaksana tugas (Plt) Direktur Perusahaan Daerah (PD) Pasar Buleleng.
"Karena direksi yang baru belum dilakukan proses perekrutan, sementara masa tugas jajaran Direksi PD Pasar periode tahun 2014-2018 telah berakhir pada Sabtu (23/6) pekan lalu," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Buleleng Dewa Ketut Puspaka.
Saat ini, pihaknya telah membentuk tim panitia seleksi (Pansel). Namun karena ada agenda Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali (Pilgub) Bali, sehingga proses rekrutmen belum bisa dilanjutkan. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
Keterangan pers dari Humas Pemkab Buleleng yang diterima Antara, Selasa, menyebutkan alat bantu yang sebagian besar diterima oleh masyarakat kurang mampu itu terdiri atas kursi roda 48 buah, alat bantu dengar 20 unit, 20 tongkat putih dan tiga tongkat ketiak.
"Para penyandang cacat itu mendapatkan bimbingan sosial, dan pelatihan keterampilan dalam program Loka Bina Karya (LBK) dari Dinas Sosial," kata Wakil Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra saat menyerahkan bantuan tersebut (25/6).
Menurut Wabup Sutjidra, salah satu program yang akan menjadi fokus utama Dinas Sosial setempat adalah program rehabilitasi dan pemberdayaan sosial bagi penyandang disabilitas, sebab penyandang cacat memerlukan perhatian pemerintah.
"Karena itu saya mengapresiasi Dinas Sosial yang telah berinisiatif untuk memfasilitasi bantuan alat bantu kepada penyandang disabilitas. Alat bantu itu tentu bermanfaat untuk menunjang peningkatan fungsi fisik dan sosial serta mengurangi ketergantungan penyandang disabilitas tersebut kepada orang lain,” ujarnya.
Menurut Wabup Sutjidra, dengan memberikan bantuan ini dapat mendukung terciptanya kesetaraan bagi para penyandang disabilitas. Selain itu, bisa meningkatkan produktivitas para penyandang cacat yang berujung pada terciptanya kesejahteraan. "Kesejahteraan mereka dapat terakselerasi melalui sinergi semua pihak," ujar Wabup Sutjidra
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Buleleng Drs Gede Komang menjelaskan salah satu program yang akan menjadi fokus utama adalah program rehabilitasi dan pemberdayaan sosial bagi penyandang disabilitas.
Oleh sebab itu, pihaknya berinisiatif untuk memfasilitasi alat bantu kepada penyandang disabilitas. Alat bantu tersebut tentu bermanfaat untuk menunjang peningkatan fungsi fisik dan sosial serta mengurangi ketergantungan penyandang disabilitas tersebut kepada orang lain.
Gede Komang menambahkan, pemberian alat bantu ditujukan untuk memperluas ruang gerak para penyandang cacat agar dapat mandiri. "Saya berharap bantuan benar-benar dimanfaatkan, agar ruang gerak para penyandang disabilitas tidak lagi terbatas, sehingga dapat lebih mandiri, lebih berkarya dan mampu menciptakan hal-hal membanggakan," katanya.
Secara terpisah, Bupati Buleleng, Bali Putu Agus Suradnyana telah menunjuk Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Dagprin) setempat, Ketut Suparto, sebagai pelaksana tugas (Plt) Direktur Perusahaan Daerah (PD) Pasar Buleleng.
"Karena direksi yang baru belum dilakukan proses perekrutan, sementara masa tugas jajaran Direksi PD Pasar periode tahun 2014-2018 telah berakhir pada Sabtu (23/6) pekan lalu," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Buleleng Dewa Ketut Puspaka.
Saat ini, pihaknya telah membentuk tim panitia seleksi (Pansel). Namun karena ada agenda Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali (Pilgub) Bali, sehingga proses rekrutmen belum bisa dilanjutkan. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018