Semarapura (Antaranews Bali) - Pemerintah Kabupaten Klungkung, Bali memberikan pelayanan transportasi secara gratis kepada pelajar sekolah menengah pertama (SMP) sejak lima bulan lalu kini dirasakan manfaatnya oleh masyarakat setempat karena banyak memberikan kemudahan.
"Pelayanan transportasi untuk pelajar SMP di wilayah Klungkung daratan awalnya dirancang untuk menekan kasus kecelakaan lalu lintas dan pelanggaran lalu lintas yang melibatkan siswa yang belum cukup umur mengendarai sepeda motor," kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Klungkung I Nyoman Sucitra di Semarapura, Senin.
Ia mengatakan, melalui peluncuran pelayanan siswa gratis juga diharapkan mampu meningkatkan minat masyarakat menggunakan angkutan umum, karena belakangan ini penumpangnya terus merosot.
Pihaknya sejak program angkutan gratis itu diluncurkan terus melakukan pemantauan dan melakukan evaluasi menyangkut berbagai aspek.
Nyoman Sucitra menambahkan, pelayanan transportasi secara cuma-cuma kepada para siswa tersebut kini dirasakan manfaatnya oleh pihak sekolah, guru, orang tua siswa dan kepolisian.
Pemkab Klungkung untuk mendukung pelayanan transportasi gratis itu mengerahkan 84 unit kendaraan yang terdiri atas mobil penumpang umum 71 unit dan bus kecil umum 13 unit.
Puluhan mobil tersebut diatur sedemikian rupa menjangkau seluruh jalur sehingga mampu melayani seluruh siswa dari rumah ke sekolah dan sebaliknya.
Ke depan jika zona pelayanan angkutan siswa gratis itu diperluas tentu akan disertai penambahan kendaraan untuk melayani para siswa, termasuk rencananya melayani taman kanak-kanak dan pendidikan anak usia dini (PAUD), ujar Nyoman Sucitra.
Sementara I Made Sutama (52), asal Desa Selat yang merupakan salah seorang sopir yang ikut melayani program angkutan siswa tersebut, mengaku perekonomian keluarganya sangat terbantu.
Penghasilan yang diterimanya setiap bulan berkisar Rp2,5 hingga Rp2,7 juta per bulan, meningkat dari penghasilan sebelumnya sekitar Rp2 juta.
Ia mengaku seusai mengantar siswa ke sekolah bisa menarik mencari penumpang lain untuk menambah penghasilan sebelum waktunya jam para siswa pulang dan menjemput siswa kembali.
Sedangkan Kepala Sekolah Menengah Negeri 1 Semarapura I Nyoman Karyawan menilai banyak dampak positif yang dapat dirasakan dari program pelayanan transportasi para siswa, antara lain siswa lebih disiplin datang ke sekolah karena tempat dan waktu titik kumpul angkutan siswa gratis sudah diatur dengan jam masuk kelas.
Dengan demikian siswa yang terlambat hampir tidak ada, walaupun ada jumlahnya sangat kecil dibandingkan sebelum ada program pelayanan transportasi untuk siswa.
Siswa yang mengendarai sepeda motor sendiri ke sekiolah juga tidak ada, karena semuanya dapat dilayani dengan angkutan cuma-cuma, ujarnya.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Pelayanan transportasi untuk pelajar SMP di wilayah Klungkung daratan awalnya dirancang untuk menekan kasus kecelakaan lalu lintas dan pelanggaran lalu lintas yang melibatkan siswa yang belum cukup umur mengendarai sepeda motor," kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Klungkung I Nyoman Sucitra di Semarapura, Senin.
Ia mengatakan, melalui peluncuran pelayanan siswa gratis juga diharapkan mampu meningkatkan minat masyarakat menggunakan angkutan umum, karena belakangan ini penumpangnya terus merosot.
Pihaknya sejak program angkutan gratis itu diluncurkan terus melakukan pemantauan dan melakukan evaluasi menyangkut berbagai aspek.
Nyoman Sucitra menambahkan, pelayanan transportasi secara cuma-cuma kepada para siswa tersebut kini dirasakan manfaatnya oleh pihak sekolah, guru, orang tua siswa dan kepolisian.
Pemkab Klungkung untuk mendukung pelayanan transportasi gratis itu mengerahkan 84 unit kendaraan yang terdiri atas mobil penumpang umum 71 unit dan bus kecil umum 13 unit.
Puluhan mobil tersebut diatur sedemikian rupa menjangkau seluruh jalur sehingga mampu melayani seluruh siswa dari rumah ke sekolah dan sebaliknya.
Ke depan jika zona pelayanan angkutan siswa gratis itu diperluas tentu akan disertai penambahan kendaraan untuk melayani para siswa, termasuk rencananya melayani taman kanak-kanak dan pendidikan anak usia dini (PAUD), ujar Nyoman Sucitra.
Sementara I Made Sutama (52), asal Desa Selat yang merupakan salah seorang sopir yang ikut melayani program angkutan siswa tersebut, mengaku perekonomian keluarganya sangat terbantu.
Penghasilan yang diterimanya setiap bulan berkisar Rp2,5 hingga Rp2,7 juta per bulan, meningkat dari penghasilan sebelumnya sekitar Rp2 juta.
Ia mengaku seusai mengantar siswa ke sekolah bisa menarik mencari penumpang lain untuk menambah penghasilan sebelum waktunya jam para siswa pulang dan menjemput siswa kembali.
Sedangkan Kepala Sekolah Menengah Negeri 1 Semarapura I Nyoman Karyawan menilai banyak dampak positif yang dapat dirasakan dari program pelayanan transportasi para siswa, antara lain siswa lebih disiplin datang ke sekolah karena tempat dan waktu titik kumpul angkutan siswa gratis sudah diatur dengan jam masuk kelas.
Dengan demikian siswa yang terlambat hampir tidak ada, walaupun ada jumlahnya sangat kecil dibandingkan sebelum ada program pelayanan transportasi untuk siswa.
Siswa yang mengendarai sepeda motor sendiri ke sekiolah juga tidak ada, karena semuanya dapat dilayani dengan angkutan cuma-cuma, ujarnya.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018