Denpasar (Antaranews Bali) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menargetkan penyaluran kredit usaha rakyat di Bali dan Nusa Tenggara tahun 2018 sebesar Rp751 miliar lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya mencapai Rp748 miliar.

Pemimpin Wilayah BNI Bali dan Nusa Tenggara Putu Bagus Kresna di Denpasar, Senin, mengatakan dari target tersebut, realisasi KUR di Pulau Dewata ditargetkan mencapai sekitar Rp347 miliar.

Untuk Bali, Kresna menjelaskan selain disalurkan untuk sektor ritel, KUR juga akan difokuskan untuk sektor produktif seperti pertanian dan perkebunan.

Ia mengharapkan KUR tersebut terserap untuk pelaku usaha mikro yang menggarap sektor-sektor produktif tersebut salah satunya dengan gencar melakukan sosialisasi kepada calon debitur.

Untuk KUR sektor pertanian, bank BUMN tersebut mendorong akses petani kepada perbankan salah satunya melalui pemanfaatan kartu tani.

Kresna mengatakan kartu tani dimanfaatkan sebagai kartu debit untuk penyaluran bantuan sosial dan subsidi pupuk serta tabungan dan dompet elektronik untuk bertransaksi.

Para petani juga bisa mengakses kredit usaha rakyat pertanian melalui kartu tani tersebut.

Pada kartu tani itu mengandung identitas petani, luas lahan, jatah pupuk, pembukuan yang jelas termasuk data jumlah petani yang akurat.

Sehingga dengan adanya kartu tani, penyaluran akan lebih transparan dan tepat sasaran karena petani langsung mencairkan bantuan dan pupuk subsidi di agen pupuk sehingga lebih terkontrol.

Kresna optimistis target KUR tahun ini tercapai termasuk target di Bali karena pertumbuhan ekonomi daerah yang masih positif di atas pertumbuhan ekonomi nasional.

Meski demikian, aktivitas vulkanik Gunung Agung yang hingga saat ini masih berfluktuasi menjadi salah satu perhatian kalangan perbankan. (WDY)

Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018