Denpasar (Antaranews Bali) - Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Bali mengharapkan realisasi kredit usaha rakyat (KUR) di Bali tahun ini dapat tercapai sesuai target sekitar Rp4 triliun karena suku bunga kredit turun menjadi tujuh persen.
"Jangan sampai KUR tidak tersalurkan sesuai target karena ini sangat disayangkan," kata Kepala OJK Regional Bali dan Nusa Tenggara Hizbullah di Denpasar, Kamis.
Menurut dia, target realisasi KUR tahun ini lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya mencapai Rp3,4 triliun namun terealisasi sekitar Rp3,12 triliun atau 83,5 persen.
Dengan suku bunga kredit yang sudah turun, ia mengharapkan menarik masyarakat khususnya pelaku UMKM memanfaatkan pinjaman untuk mendongrak kinerja usaha dengan bunga rendah.
OJK berharap sektor yang selama ini belum optimal disentuh perbankan seperti sektor produktif di antaranya pertanian dan perikanan mulai mendapatkan pembiayaan sehingga ekonomi terdongkrak.
Otoritas juga mengharapkan agar penyaluran KUR juga tepat sasaran dan kepada UMKM baru yang belum menerima bantuan kredit dari perbankan.
Tidak hanya bank BUMN penyalur KUR, bank pembangunan daerah juga diharapkan optimal dalam penyaluran KUR kepada pelaku usaha.
Hizbullah lebih lanjut mengatakan KUR bunga rendah merupakan program pemerintah yang dananya berasal dari bank penyalur yang bersumber dari masyarakat.
Tidak hanya itu, pihaknya juga meminta kepada bank penyalur KUR mengoptimalkan sektor produktif mencapai porsi 65 persen dan konsuntif 35 persen.
"OJK harus mengawasi agar dana dari masyarakat yang digunakan untuk KUR, penggunaanya bisa dikelola dengan baik oleh bank," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Jangan sampai KUR tidak tersalurkan sesuai target karena ini sangat disayangkan," kata Kepala OJK Regional Bali dan Nusa Tenggara Hizbullah di Denpasar, Kamis.
Menurut dia, target realisasi KUR tahun ini lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya mencapai Rp3,4 triliun namun terealisasi sekitar Rp3,12 triliun atau 83,5 persen.
Dengan suku bunga kredit yang sudah turun, ia mengharapkan menarik masyarakat khususnya pelaku UMKM memanfaatkan pinjaman untuk mendongrak kinerja usaha dengan bunga rendah.
OJK berharap sektor yang selama ini belum optimal disentuh perbankan seperti sektor produktif di antaranya pertanian dan perikanan mulai mendapatkan pembiayaan sehingga ekonomi terdongkrak.
Otoritas juga mengharapkan agar penyaluran KUR juga tepat sasaran dan kepada UMKM baru yang belum menerima bantuan kredit dari perbankan.
Tidak hanya bank BUMN penyalur KUR, bank pembangunan daerah juga diharapkan optimal dalam penyaluran KUR kepada pelaku usaha.
Hizbullah lebih lanjut mengatakan KUR bunga rendah merupakan program pemerintah yang dananya berasal dari bank penyalur yang bersumber dari masyarakat.
Tidak hanya itu, pihaknya juga meminta kepada bank penyalur KUR mengoptimalkan sektor produktif mencapai porsi 65 persen dan konsuntif 35 persen.
"OJK harus mengawasi agar dana dari masyarakat yang digunakan untuk KUR, penggunaanya bisa dikelola dengan baik oleh bank," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018