Denpasar (Antaranews Bali) - Majelis Utama Desa Pakraman Provinsi Bali mengajak masyarakat di Pulau Dewata untuk senantiasa menjaga keharmonisan dalam menyambut dan memaknai Tahun Baru 2018.

"Kami mohon kepada krama (warga) Bali, baik yang menjadi pengurus di desa pakraman (desa adat) maupun yang duduk di pemerintahan dan masyarakat semuanya, untuk bisa menjaga keharmonisan bersama," kata Ketua/Bendesa Agung MUDP Provinsi Bali Jero Gede Suwena Putus Upadesha, di Denpasar, Minggu.

Pimpinan majelis yang menaungi 1.493 desa pakraman di Bali itu mengharapkan dengan menjaga keharmonisan, maka sekaligus dapat menjaga kebhinnekaan masyarakat di Pulau Dewata.

"Dengan demikian, akhir tahun ini dapat berjalan lancar, aman, damai dan tidak ada gangguan yang berpengaruh terhadap kondusivitas Bali," ucapnya.

Selain itu, Jero Suwena juga mengharapkan para tetua adat dapat memberitahu warga masing-masing agar jangan sampai menggunakan mercon untuk merayakan suka cita pergantian tahun. "Mercon bukan budaya kita, jadi jangan sampai menyulut permasalahan," ujarnya.

Apalagi, lanjut dia, puluhan ribu warga Bali yang berasal dari kawasan rawan bencana (KRB) Gunung Agung saat ini tengah berada di pengungsian, maka sudah seharusnya warga lainnya turut prihatin dan tidak merayakan Tahun Baru dengan euforia berlebihan.

"Mari kita bertimbang rasa, ikut merasakan perasaan saudara-saudara kita di pengungsian," ujar Jero Suwena.

Sementara itu, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia Pusat Mayjen TNI Purn Wisnu Bawa Tenaya mengajak masyarakat Bali untuk menyambut tahun yang baru dengan senantiasa melakukan yang terbaik, berlandaskan Tri Kaya Parisudha (berkata, berbuat, dan berpikir yang baik).

"Mari menjaga kedamaian di hati, kedamaian di dunia. Mari bicara dari hati ke hati, jangan sampai kita mudah diadu domba," kata Wisnu.  (WDY)

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017