Mangupura (Antara Bali) - PT Tirta Investama (AQUA- Mambal) peringati Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional 2017 yang jatuh pada 5 November bertempat di Banjar Jempanang, Desa Bilok Sidan Kecamatan Petang, Kabupaten Badung.
Peringatan ini dilakukan Aqua-Mambal, bersama Yayasan Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Bali dengan kegiatan penanaman pohon dan pelepasliaran satwa burung endemik di Banjar Jempanang, Kamis (30/11).
Hadir pada kesempatan ini yakni Badan Pengelola Derah Aliran Sungai Hutan Lindung (BPDAS HL) Unda Anyar, Dinas Lingkungan (DLH) Propinsi Bali, Dinas Lingkungan Hidup & Kebersihan (DLHK) Badung, Dinas Kehutanan propinsi Bali, Sumber Daya Alam (SDA) Badung, SMP N 3 Abiansemal, Pemerintah Desa Belok Sidan, Prajuru dan Tokoh masyarakat Desa Adat Jempanang, Lascarya Aqua Mambal.
AQUA Mambal bekerjasama dengan Yayasan PPLH Bali sebagai pelaksana kegiatan pendampingan masyarakat di daerah hulu DAS (Daerah Aliran Sungai) Ayung. Kegiatan yang dikembangkan yakni WASH (Water Access Sanitation Hygiene), Konservasi terpadu, pertanian sehat ramah lingkungan, dan keanekaragaman hayati. Pelaksanaan kegiatan ini merupakan wujud tanggung jawab sosial dan kepedulian perusahaan terhadap lingkungan dan masyarakat.
AQUA Mambal mendorong dan membangun kesadaran masyarakat untuk menjaga kelestarian daerah hulu yang merupakan daerah konservasi. Sejumlah 60.000 pohon telah ditanam sejak tahun 2012 serta 28 are penerapan pertanian sehat ramah lingkungan.
Untuk energi alternatif AQUA Mambal telah membangun 15 unit biogas. Selain itu sebanyak 2.756 lubang biopori, 1.250 rorak, 15 sumur resapan telah dibuat diimbangi dengan pemberian insentif pohon dalam bentuk beasiswa kepada 17 siswa di Desa Pelaga dan Bilok Sidan, pelestarian 6 pasang Curik Bali, dan penambahan populasi burung endemik dan langka sebanyak 25 ekor. Aktifitas tersebut yang relevan untuk mendukung peringatan Cinta Puspa dan satwa nasional, ujar Stakeholder Relation Manager Aqua Mambal, Nyoman Arsana.
Aqua tidak hanya ingin meraih sukses dibidang ekonomi namun berkomitmen untuk berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan dan sosial masyarakatnya, untuk itu melalui peringatan hari cinta puspa & satwa nasional ini kami bersama ingin mengajak seluruh masyarakat dan semua pemangku kepentingan untuk berkontribusi menjaga kelestarian daerah hulu melalui upaya-upaya nyata, dampak positif dan manfaatnya bagi lingkungan akan kita semua rasakan, sehingga keseimbangan ekosistem alam tetap bisa terjaga dengan baik, Ungkap Arsana
Pengembangan keanekaragaman hayati, baik flora dan fauna menjadi salah satu aspek penting dalam kegiatan pelestarian konservasi sumber daya alam didaerah hulu, berkaitan dengan upaya pelestarian keanekaragaman hayati khususnya satwa langka.
Dalam program Ayung Lestari dikembangkan kegiatan pendampingan untuk penangkaran burung curik bali (Leucopsar rothscildi) berlokasi di Banjar Jempanang Desa Belok Sidan, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, sedangkan untuk pengembangan flora, AQUA Mambal melakukan penanaman tanaman kayu serta tanaman endemik Bali yang berguna untuk upacara keagamaan.
Guna menjaga keberlanjutannya, AQUA Mambal bersama dengan perangkat desa dan adat mendorong dilahirkannya Peraturan Desa Bilok Sidan (Perdes) No. 2 tahun 2017 tentang perlindungan satwa dan tanaman endemik dan langka sebagai upaya perlindungan terhadap sumber daya alam guna menjamin kesinambungan sumber daya alam yang ada di Desa Belok Sidan serta meningkatkan kualitas keanekaragaman hayati dan nilainya.
Di kesempatan yang sama Bupati Badung yang diwakili oleh Plt Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Putu Oka Swadiana dalam sambutannya menyampaikan , ucapan terima kasih kepada pihak AQUA bersama PPLH Bali yang telah melaksanakan kegiatan berupa pelestarian satwa langka dan endemic serta tanaman upakara dan hal ini sangat penting dilakukan untuk menjaga keseimbangan ekosistem tuturnya.
Dalam acara ini dilakukan pelepasliaran satwa burung endemik (lokal) yang sudah jarang ditemukan dan masuk dalam satwa dilindungi menurut Perdes Bilok Sidan no 2 tahun 2017 sebanyak 100 ekor yang terdiri dari Jenis kacamata (Zosterops palpebrosus) 25 ekor, Cinglar 25 ekor, Cendet 20 ekor, Perkutut (Geopelias striata) 20 ekor, Gelatik 10 ekor serta dilakukan penanaman 300 bibit tanaman upakara dengan jenis Cempaka 50 bibit, gaharu 50 bibit, intaran 50 bibit, ampupu 50 bibit dan bambu 100 bibit yang mengambil tempat di tempek pucak sari Banjar Jempanang, demikian Arsana. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
Peringatan ini dilakukan Aqua-Mambal, bersama Yayasan Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Bali dengan kegiatan penanaman pohon dan pelepasliaran satwa burung endemik di Banjar Jempanang, Kamis (30/11).
Hadir pada kesempatan ini yakni Badan Pengelola Derah Aliran Sungai Hutan Lindung (BPDAS HL) Unda Anyar, Dinas Lingkungan (DLH) Propinsi Bali, Dinas Lingkungan Hidup & Kebersihan (DLHK) Badung, Dinas Kehutanan propinsi Bali, Sumber Daya Alam (SDA) Badung, SMP N 3 Abiansemal, Pemerintah Desa Belok Sidan, Prajuru dan Tokoh masyarakat Desa Adat Jempanang, Lascarya Aqua Mambal.
AQUA Mambal bekerjasama dengan Yayasan PPLH Bali sebagai pelaksana kegiatan pendampingan masyarakat di daerah hulu DAS (Daerah Aliran Sungai) Ayung. Kegiatan yang dikembangkan yakni WASH (Water Access Sanitation Hygiene), Konservasi terpadu, pertanian sehat ramah lingkungan, dan keanekaragaman hayati. Pelaksanaan kegiatan ini merupakan wujud tanggung jawab sosial dan kepedulian perusahaan terhadap lingkungan dan masyarakat.
AQUA Mambal mendorong dan membangun kesadaran masyarakat untuk menjaga kelestarian daerah hulu yang merupakan daerah konservasi. Sejumlah 60.000 pohon telah ditanam sejak tahun 2012 serta 28 are penerapan pertanian sehat ramah lingkungan.
Untuk energi alternatif AQUA Mambal telah membangun 15 unit biogas. Selain itu sebanyak 2.756 lubang biopori, 1.250 rorak, 15 sumur resapan telah dibuat diimbangi dengan pemberian insentif pohon dalam bentuk beasiswa kepada 17 siswa di Desa Pelaga dan Bilok Sidan, pelestarian 6 pasang Curik Bali, dan penambahan populasi burung endemik dan langka sebanyak 25 ekor. Aktifitas tersebut yang relevan untuk mendukung peringatan Cinta Puspa dan satwa nasional, ujar Stakeholder Relation Manager Aqua Mambal, Nyoman Arsana.
Aqua tidak hanya ingin meraih sukses dibidang ekonomi namun berkomitmen untuk berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan dan sosial masyarakatnya, untuk itu melalui peringatan hari cinta puspa & satwa nasional ini kami bersama ingin mengajak seluruh masyarakat dan semua pemangku kepentingan untuk berkontribusi menjaga kelestarian daerah hulu melalui upaya-upaya nyata, dampak positif dan manfaatnya bagi lingkungan akan kita semua rasakan, sehingga keseimbangan ekosistem alam tetap bisa terjaga dengan baik, Ungkap Arsana
Pengembangan keanekaragaman hayati, baik flora dan fauna menjadi salah satu aspek penting dalam kegiatan pelestarian konservasi sumber daya alam didaerah hulu, berkaitan dengan upaya pelestarian keanekaragaman hayati khususnya satwa langka.
Dalam program Ayung Lestari dikembangkan kegiatan pendampingan untuk penangkaran burung curik bali (Leucopsar rothscildi) berlokasi di Banjar Jempanang Desa Belok Sidan, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, sedangkan untuk pengembangan flora, AQUA Mambal melakukan penanaman tanaman kayu serta tanaman endemik Bali yang berguna untuk upacara keagamaan.
Guna menjaga keberlanjutannya, AQUA Mambal bersama dengan perangkat desa dan adat mendorong dilahirkannya Peraturan Desa Bilok Sidan (Perdes) No. 2 tahun 2017 tentang perlindungan satwa dan tanaman endemik dan langka sebagai upaya perlindungan terhadap sumber daya alam guna menjamin kesinambungan sumber daya alam yang ada di Desa Belok Sidan serta meningkatkan kualitas keanekaragaman hayati dan nilainya.
Di kesempatan yang sama Bupati Badung yang diwakili oleh Plt Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Putu Oka Swadiana dalam sambutannya menyampaikan , ucapan terima kasih kepada pihak AQUA bersama PPLH Bali yang telah melaksanakan kegiatan berupa pelestarian satwa langka dan endemic serta tanaman upakara dan hal ini sangat penting dilakukan untuk menjaga keseimbangan ekosistem tuturnya.
Dalam acara ini dilakukan pelepasliaran satwa burung endemik (lokal) yang sudah jarang ditemukan dan masuk dalam satwa dilindungi menurut Perdes Bilok Sidan no 2 tahun 2017 sebanyak 100 ekor yang terdiri dari Jenis kacamata (Zosterops palpebrosus) 25 ekor, Cinglar 25 ekor, Cendet 20 ekor, Perkutut (Geopelias striata) 20 ekor, Gelatik 10 ekor serta dilakukan penanaman 300 bibit tanaman upakara dengan jenis Cempaka 50 bibit, gaharu 50 bibit, intaran 50 bibit, ampupu 50 bibit dan bambu 100 bibit yang mengambil tempat di tempek pucak sari Banjar Jempanang, demikian Arsana. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017