Banjar, Kalsel, (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo (Jokowi)
mengingatkan agar jajaran di daerah mengupayakan pencegahan kebakaran
hutan dan lahan secara berkelanjutan
"Saya ingatkan baik jajaran provinsi, kabupaten, kodam, polda dari
atas ke bawah agar tahun depan 2016 harus betul-betul siap mencegah,
jangan pontang-panting setelah kejadian," kata Jokowi di Taman Hutan
Raya Sultan Adam Kecamatan Karangintan, Banjar Kalsel, Kamis.
Presiden manyatakan hal itu ketika menghadiri peringatan Hari
Menanam Pohon Indonesia, Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional dan Bulan
Menanam Nasional di Kalsel.
Presiden menyebutkan Indonesia memiliki SDA melimpah dengan luas
terbesar ketiga tetapi ironisnya menjadi penyumbang emisi karbon
terbesar keenam apalagi tahun 2015 kemungkinan terbesar karena
kebakaran hutan dan lahan. "Ini bukan prestasi tapi peringatan," kata Jokowi.
Menurut dia, menghadapi itu pemerintah terus berupaya mengurangi
emisi karbon hingga 29 persen pada 2030 tetapi Indonesia juga minta
negara maju dan berkembang memiliki komitmen yang sama. "Terjadinya kebakaran hutan di beberapa daerah di Indonesia menjadi
pelajaran bagi kita meski 18 tahun kasus ini selalu berulang. Ini harus
jadi pelajaran berharga," katanya.
Emisi karbon dari gambut dan semakin tinginya degradasi hutan
menjadi masalah karena kebakaran hutan dan lahan juga merusak eksositem.
Menurut Presiden, tahun 2016 diharapkan upaya pencegahan dikerjakan
sebelum terjadi kebakaran. "Ada provinsi yang hutan luas tetapi tidak
terbakar hutannya, pasti ada yang dikerjakam dan tidak dikerjakan," kata
Presiden dalam acara yang juga dihadiri Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Siti Nurbaya dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
Menurut Presiden, ke depan semua pihak harus fokus pada pencegahan
terutama pada lahan gambut karena kalau itu terbakar berapapun pesawat water bombing tidak akan bisa mengatasi.
Presiden juga meminta agar upaya pencegahan dilaksanakan secara
berkelanjutan dengan melibatkan semua pihak. "Saya ingatkan setelah
padam jangan lupa, kita harus siapkan langkah pencegahan lagi, pembuatan
kanal bersekat harus dilanjutkan," katanya.
Menurut Presiden, kebakaran hutan 2015 dan sebelumnya harus menjadi
peringatan. Sosialisasi agar tidak membakar dalam land clearing harus
terus dilakukan pemda dan aparat. "Hari ini kita beri contoh penamaman hutan rakyat. Ini terluas di
Indonesia, harus direhabilitasi diawali dengan 10.000 pohon. Ditanam
dipelihara tumbuh, itu sudah bagus," katanya. (WDY)
Presiden Ingatkan Pencegahan Kebakaran Hutan Harus Berkelanjutan
Kamis, 26 November 2015 12:48 WIB