Denpasar (Antara Bali) - Ratusan warga Desa Adat Sanur, Kota Denpasar, melakukan demonstrasi di depan Rumah Sakit Bali Mandara dengan menutup akses jalan By Pass Ngurah Rai, Bali, Sabtu.
Ratusan warga tersebut berpakaian adat madya dengan membawa spanduk bertuliskan "warga Sanur bergerak tolak dibodohi" dan berjalan dari Pantai Mertasari, Sanur, menuju Rumah Sakit Bali Mandara yang berlokasi di Jalan By Pass Ngurah Rai.
Mereka menuntut janji pemerintah Provinsi Bali untuk mengangkat sepuluh persen pegawai Rumah Sakit Bali Mandara adalah warga setempat atau warga Sanur.
Tokoh masyarakat Sanur yang juga Wakil Ketua DPRD Denpasar I Wayan Maryiana Wandira mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Bali harus menepati janjinya dengan kesepakatan di atas kertas atau hitam di atas putih.
"Saya sebagai tokoh masyarakat berharap Pemprov Bali segera memenuhi janjinya dengan hitam di atas putih dan segera merealisasikannya, jangan hanya janji-janji saja," ujarnya.
Aksi demo tersebut bertepatan dengan peluncuran Rumah Sakit Bali
Mandara untuk pertama kalinya beroperasi di Pulau Dewata setelah proses pembangunan dan pengadaan alat.
Ratusan polisi berjaga-jaga di depan gedung rumah sakit tersebut.
Sementara itu, akibat aksi demo itu mengakibatkan kemacetan lalu lintas yang panjang dari arah Jalan Hayam Huruk Denpasar sejumlah kendaraan yang akan melintasi Jalan By Pass Ngurah Rai tidak bisa bergerak, sedangkan hal yang sama juga terlibat di dari jalan arah simpang Tol Bali Mandara dan Jalan Raya Sesetan sejumlah kendaraan harus tersedat. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
Ratusan warga tersebut berpakaian adat madya dengan membawa spanduk bertuliskan "warga Sanur bergerak tolak dibodohi" dan berjalan dari Pantai Mertasari, Sanur, menuju Rumah Sakit Bali Mandara yang berlokasi di Jalan By Pass Ngurah Rai.
Mereka menuntut janji pemerintah Provinsi Bali untuk mengangkat sepuluh persen pegawai Rumah Sakit Bali Mandara adalah warga setempat atau warga Sanur.
Tokoh masyarakat Sanur yang juga Wakil Ketua DPRD Denpasar I Wayan Maryiana Wandira mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Bali harus menepati janjinya dengan kesepakatan di atas kertas atau hitam di atas putih.
"Saya sebagai tokoh masyarakat berharap Pemprov Bali segera memenuhi janjinya dengan hitam di atas putih dan segera merealisasikannya, jangan hanya janji-janji saja," ujarnya.
Aksi demo tersebut bertepatan dengan peluncuran Rumah Sakit Bali
Mandara untuk pertama kalinya beroperasi di Pulau Dewata setelah proses pembangunan dan pengadaan alat.
Ratusan polisi berjaga-jaga di depan gedung rumah sakit tersebut.
Sementara itu, akibat aksi demo itu mengakibatkan kemacetan lalu lintas yang panjang dari arah Jalan Hayam Huruk Denpasar sejumlah kendaraan yang akan melintasi Jalan By Pass Ngurah Rai tidak bisa bergerak, sedangkan hal yang sama juga terlibat di dari jalan arah simpang Tol Bali Mandara dan Jalan Raya Sesetan sejumlah kendaraan harus tersedat. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017