Kuta (Antara Bali) - PT Bank Mandiri Taspen Pos (Mantap) mendapatkan kucuran modal sebesar Rp200 miliar dari pemegang saham untuk memperkuat ekspansi bisnis termasuk membangun infrastruktur digital tahun 2018.
"Kucuran modal ini salah satunya untuk memperkuat layanan digital seperti `mobile banking` dan layanan lainnya," kata Direktur Utama Bank Mantap Josephus K Triprakoso setelah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Senin.
Josephus mengatakan masing-masing pemilik saham yakni Bank Mandiri telah menyetorkan modal sebesar Rp119 miliar dan Taspen sebesar Rp81 miliar sesuai kebutuhan modal perseroan.
Menurut dia, dengan digitalisasi tersebut akan mempermudah nasabah melakukan transaksi sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini yang sudah menggeser metode layanan perbankan dari konvensional menjadi elektronik atau digital.
"Walaupun segmentasi kami adalah pensiunan bukan berarti mereka melupakan itu (digital) karena peta pensiunan itu dalam waktu mendatang akan makin besar, sehingga kami menyiapkan itu," ucapnya.
Terkait kinerja, Josephus mengatakan hingga September 2017, Bank Mantap berhasil membukukan laba sebesar Rp153 miliar sebelum pajak dan laba bersih perseroan pada periode tersebut tercatat sebesar Rp110 miliar atau tumbuh 172,7 persen dibandingkan dengan pencapaian pada periode yang sama tahun lalu.
Pertumbuhan laba bank yang sebelumnya bernama Bank Sinar Harapan Bali itu hingga kuartal ketiga tahun 2017 menunjukkan kinerja semakin membaik di tengah situasi makroekonomi dan daya beli masyarakat yang belum kondusif.
Hingga September tahun ini kredit yang disalurkan Bank Mantap mencapai Rp9,15 triliun atau melonjak 108,4 persen dibandingkan dengan kuartal ketiga tahun lalu yang mencapai Rp3,56 triliun.
Pertumbuhan kredit itu dimotori oleh segmen pensiunan yang meningkat 368,7 persen dibandingkan periode sama tahun lalu menjadi Rp6,9 triliun, dengan rasio kredit bermasalah untuk kredit secara keseluruhan mencapai 0,62 persen.
Sementara itu dalam RUPS LB itu juga menyetujui perubahan nama perusahaan yang disesuaikan dengan pemilik saham saat ini yaitu Bank Mandiri dan Taspen.
Perseroan juga akan melakukan perubahan materi merek perusahaan yaitu logo perusahaan namun tidak merubah nama perusahaan yaitu Bank Mantap yang sudah akrab dengan publik.
Dalam rapat itu juga memutuskan Iwan Soeroto sebagai Direktur Teknologi Informasi, Jaringan dan Operasional (INO) menggantikan posisi sebelumnya dijabat Ihwan Sutardiyanta yang bertugas sebagai direktur di PT Pos Indonesia.
Sebelumnya, Iwan Soeroto adalah Sekretaris Perusahaan PT Taspen (Persero). (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Kucuran modal ini salah satunya untuk memperkuat layanan digital seperti `mobile banking` dan layanan lainnya," kata Direktur Utama Bank Mantap Josephus K Triprakoso setelah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Senin.
Josephus mengatakan masing-masing pemilik saham yakni Bank Mandiri telah menyetorkan modal sebesar Rp119 miliar dan Taspen sebesar Rp81 miliar sesuai kebutuhan modal perseroan.
Menurut dia, dengan digitalisasi tersebut akan mempermudah nasabah melakukan transaksi sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini yang sudah menggeser metode layanan perbankan dari konvensional menjadi elektronik atau digital.
"Walaupun segmentasi kami adalah pensiunan bukan berarti mereka melupakan itu (digital) karena peta pensiunan itu dalam waktu mendatang akan makin besar, sehingga kami menyiapkan itu," ucapnya.
Terkait kinerja, Josephus mengatakan hingga September 2017, Bank Mantap berhasil membukukan laba sebesar Rp153 miliar sebelum pajak dan laba bersih perseroan pada periode tersebut tercatat sebesar Rp110 miliar atau tumbuh 172,7 persen dibandingkan dengan pencapaian pada periode yang sama tahun lalu.
Pertumbuhan laba bank yang sebelumnya bernama Bank Sinar Harapan Bali itu hingga kuartal ketiga tahun 2017 menunjukkan kinerja semakin membaik di tengah situasi makroekonomi dan daya beli masyarakat yang belum kondusif.
Hingga September tahun ini kredit yang disalurkan Bank Mantap mencapai Rp9,15 triliun atau melonjak 108,4 persen dibandingkan dengan kuartal ketiga tahun lalu yang mencapai Rp3,56 triliun.
Pertumbuhan kredit itu dimotori oleh segmen pensiunan yang meningkat 368,7 persen dibandingkan periode sama tahun lalu menjadi Rp6,9 triliun, dengan rasio kredit bermasalah untuk kredit secara keseluruhan mencapai 0,62 persen.
Sementara itu dalam RUPS LB itu juga menyetujui perubahan nama perusahaan yang disesuaikan dengan pemilik saham saat ini yaitu Bank Mandiri dan Taspen.
Perseroan juga akan melakukan perubahan materi merek perusahaan yaitu logo perusahaan namun tidak merubah nama perusahaan yaitu Bank Mantap yang sudah akrab dengan publik.
Dalam rapat itu juga memutuskan Iwan Soeroto sebagai Direktur Teknologi Informasi, Jaringan dan Operasional (INO) menggantikan posisi sebelumnya dijabat Ihwan Sutardiyanta yang bertugas sebagai direktur di PT Pos Indonesia.
Sebelumnya, Iwan Soeroto adalah Sekretaris Perusahaan PT Taspen (Persero). (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017