Gianyar (Antara Bali) - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bali bekerja sama dengan BNN Kabupaten Gianyar menggelar kegiatan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) melibatkan 60 peserta anggota PKK setempat.
"Kegiatan sehari itu mengusung tema `Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN)` melalui media konvensional kepada keluarga," kata Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Gianyar Ny. Surya Adnyani Mahayastra di Gianyar, Rabu.
Lewat kegiatan tersebut diharapkan mampu mengantisipasi penyalahgunaan narkoba sejak dini dalam lingkungan keluarga dan masyarakat yang lebih luas di sekitarnya.
Penyalahgunaan benda haram dapat dihindari dari lingkungan terdepan, keluarga, sehingga peran seorang ibu sangat penting dalam menjaga keluarga dari penyalahgunaan narkoba.
"Pada beberapa kasus anak yang terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba akibat kurang mendapat perhatian dan kasih sayang dari orang tua sehingga mereka bergaul dengan teman-teman yang salah dan melampiaskan pada narkoba," katanya Ny. Surya Adnyani Mahayastra.
Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bali Brigjen Pol Drs I Putu Gede Suastawa, S.H. yang tampil sebagai pembicara dalam kegiatan tersebut menyatakan bahwa para ibu mempunyai peran yang sangat penting dalam menjaga keutuhan keluarga.
Lebih-lebih anak-anak umumnya sangat dekat dengan ibu dibanding ayah. Peran itu sangat menentukan kehidupan keluarga, ujar Putu Gede Suastawa.
Guna membentengi keluarga dari penyalahgunaan narkoba, kata dia, upaya pencegahan dini dapat dilakukan dengan menanamkan nilai-nilai positif kepada keluarga maupun kemampuan dalam mengatasi masalah serta melakukan sosialisasi dengan masyarakat sekitarnya.
Selain itu, mampu menerapkan budaya hidup sehat, harga diri dan percaya diri, kepribadian berkarakter, serta menyampaikan informasi tentang narkoba kepada anak, suami, dan keluarga.
Peran keluarga dalam P4GN, yaitu menciptakan lingkungan keluarga yang harmonis, memahami kondisi psikologis anak, menjalin komunikasi antara orang tua dan anak.
Demikian pula, kata dia, para ibu dituntut mampu membekali anak dengan iman dan takwa, memberikan pengetahuan bahaya narkoba, mengajarkan tanggung jawab serta adanya pengawasan secara aktif. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Kegiatan sehari itu mengusung tema `Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN)` melalui media konvensional kepada keluarga," kata Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Gianyar Ny. Surya Adnyani Mahayastra di Gianyar, Rabu.
Lewat kegiatan tersebut diharapkan mampu mengantisipasi penyalahgunaan narkoba sejak dini dalam lingkungan keluarga dan masyarakat yang lebih luas di sekitarnya.
Penyalahgunaan benda haram dapat dihindari dari lingkungan terdepan, keluarga, sehingga peran seorang ibu sangat penting dalam menjaga keluarga dari penyalahgunaan narkoba.
"Pada beberapa kasus anak yang terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba akibat kurang mendapat perhatian dan kasih sayang dari orang tua sehingga mereka bergaul dengan teman-teman yang salah dan melampiaskan pada narkoba," katanya Ny. Surya Adnyani Mahayastra.
Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bali Brigjen Pol Drs I Putu Gede Suastawa, S.H. yang tampil sebagai pembicara dalam kegiatan tersebut menyatakan bahwa para ibu mempunyai peran yang sangat penting dalam menjaga keutuhan keluarga.
Lebih-lebih anak-anak umumnya sangat dekat dengan ibu dibanding ayah. Peran itu sangat menentukan kehidupan keluarga, ujar Putu Gede Suastawa.
Guna membentengi keluarga dari penyalahgunaan narkoba, kata dia, upaya pencegahan dini dapat dilakukan dengan menanamkan nilai-nilai positif kepada keluarga maupun kemampuan dalam mengatasi masalah serta melakukan sosialisasi dengan masyarakat sekitarnya.
Selain itu, mampu menerapkan budaya hidup sehat, harga diri dan percaya diri, kepribadian berkarakter, serta menyampaikan informasi tentang narkoba kepada anak, suami, dan keluarga.
Peran keluarga dalam P4GN, yaitu menciptakan lingkungan keluarga yang harmonis, memahami kondisi psikologis anak, menjalin komunikasi antara orang tua dan anak.
Demikian pula, kata dia, para ibu dituntut mampu membekali anak dengan iman dan takwa, memberikan pengetahuan bahaya narkoba, mengajarkan tanggung jawab serta adanya pengawasan secara aktif. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017