Jakarta (Antara Bali) - Saksi ahli Indonesia Automatic Fingerprint Identification (Inafis) Polri Heri Cahyono menyatakan dokumentasi Firza Husein, yang tersebar pada laman "baladacintarizieq.com", identik dengan foto asli.

"Kesimpulannya, foto yang diserahkan penyidik kepada Inafis adalah asli dan bukan rekayasa," katanya di Polda Metro Jaya, Senin (15/5) malam.

Heri yang ahli "face recognition" menjelaskan pemeriksaan foto Firza Husein dilakukan dengan cara membandingkan foto dari situs dengan dokumentasi, yang diambil penyidik saat memeriksa Firza.

Berdasarkan pemeriksaan melalui algoritma biometri wajah, menurut Heri, dipastikan hasilnya cocok atau identik. "Ketika wajahnya berbeda adalah orang berbeda secara sistem akan menolak. (Firza) diperiksa pakai kerudung," ujar Heri.

Heri mengungkapkan pemeriksaan wajah menggunakan tiga metode yaitu pertama biofinder untuk mencocokkan dua foto wajah dari satu orang yang sama, kedua "face recognition" untuk mengidentifikasi wajah pada foto yang dianalisa kemudian terkoneksi langsung dengan data base kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP).

Kemudian ketiga "adobe photoshop" CS 6 yang sudah dimodifikasi untuk memperbesar identifikasi "pixel" sambungan dan tingkat kerapatan. "Saya banyak menemukan indikasi keaslian dari warna kulit kemudian proporsional ukuran dan efek pencahayaan," ungkap Heri. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Taufik Ridwan

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017