Denpasar (Antara Bali) - Bank Mandiri menyalurkan bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) tahap pertama tahun 2017 sebesar Rp346 juta kepada 692 kepala keluarga penerima manfaat untuk Kecamatan Denpasar Barat.
"Sebagai salah satu bank penyalur untuk program Kementerian Sosial, kami berkomitmen mendukung program kerakyatan pemerintah," kata Vice President Bank Mandiri Kantor Wilayah Bali dan Nusa Tenggara Harsono Rudi Firnadi disela-sela penyaluran kepada penerima manfaat di Pendopo Inna Veteran di Denpasar, Jumat.
Menurut dia, tahap pertama ini bank BUMN tersebut menyalurkan bantuan berupa uang sebesar Rp500 ribu kepada rumah tangga sangat miskin berdasarkan persyataran yang telah ditetapkan oleh pemerintah yang disalurkan sebanyak empat kali dalam setahun.
Hingga saat ini, bank pelat merah itu telah mendukung penyaluran bantuan sosial baik melalui skema Program Keluarga Harapan (PKH) maupun program Bantuan Pangan Nontunai (BPNT) kepada 240 ribu keluarga senilai Rp108,4 miliar di seluruh Indonesia.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 199.320 keluarga menerima bantuan sosial berskema PKH, sedangkan 40.065 keluarga menerima bantuan sosial BPNT.
Hingga akhir tahun 2017, Bank Mandiri berencana menambah penyaluran bantuan sosial dengan skema PKH kepada sekitar satu juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Sementara untuk bantuan sosial berskema BPNT, akan disalurkan kepada tiga juta KPM di 23 provinsi di Indonesia.
Dalam penyaluran bantuan sosial itu, pihaknya akan melibatkan e-waroeng dan agen Rumah Pangan Kita (RPK) serta sekitar 10 ribu agen bank di wilayah yang menjadi target penyaluran.
Para agen bank tersebut akan mendapatkan pelatihan serta pemantauan terkait mekanisme pencairan bantuan dengan memanfaatkan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dan mesin EDC dan nantinya setiap agen akan melayani sekitar 250 KPM.
Khusus pada program BPNT, lanjut Harsono, pihaknya bekerjasama dengan kelurahan setempat dan Bulog terkait pendampingan KPM serta pengadaan bahan pangan bersubsidi seperti beras dan gula.
"Agen-agen bank ini juga memberikan layanan keuangan tanpa kantor cabang bank kepada masyarakat yang belum memiliki akses kepada layanan keuangan untuk transaksi perbankan terbatas. Harapannya, para agen ini juga dapat meningkatkan literasi keuangan KPM sehingga dapat mendukung program inklusi finansial," ujar Harsono.
Saat ini, Bank Mandiri memiliki jumlah agen sebanyak lebih dari 42 ribu yang terdiri dari 22 ribu agen individu dan 20 ribu loket badan hukum yang tersebar di seluruh Indonesia.
Sedangkan di Bali, lanjut dia, terdapat sekitar 100 ribu agen "branchless banking" dari total 131 ribu agen di Bali dan Nusa Tenggara. (DWA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Sebagai salah satu bank penyalur untuk program Kementerian Sosial, kami berkomitmen mendukung program kerakyatan pemerintah," kata Vice President Bank Mandiri Kantor Wilayah Bali dan Nusa Tenggara Harsono Rudi Firnadi disela-sela penyaluran kepada penerima manfaat di Pendopo Inna Veteran di Denpasar, Jumat.
Menurut dia, tahap pertama ini bank BUMN tersebut menyalurkan bantuan berupa uang sebesar Rp500 ribu kepada rumah tangga sangat miskin berdasarkan persyataran yang telah ditetapkan oleh pemerintah yang disalurkan sebanyak empat kali dalam setahun.
Hingga saat ini, bank pelat merah itu telah mendukung penyaluran bantuan sosial baik melalui skema Program Keluarga Harapan (PKH) maupun program Bantuan Pangan Nontunai (BPNT) kepada 240 ribu keluarga senilai Rp108,4 miliar di seluruh Indonesia.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 199.320 keluarga menerima bantuan sosial berskema PKH, sedangkan 40.065 keluarga menerima bantuan sosial BPNT.
Hingga akhir tahun 2017, Bank Mandiri berencana menambah penyaluran bantuan sosial dengan skema PKH kepada sekitar satu juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Sementara untuk bantuan sosial berskema BPNT, akan disalurkan kepada tiga juta KPM di 23 provinsi di Indonesia.
Dalam penyaluran bantuan sosial itu, pihaknya akan melibatkan e-waroeng dan agen Rumah Pangan Kita (RPK) serta sekitar 10 ribu agen bank di wilayah yang menjadi target penyaluran.
Para agen bank tersebut akan mendapatkan pelatihan serta pemantauan terkait mekanisme pencairan bantuan dengan memanfaatkan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dan mesin EDC dan nantinya setiap agen akan melayani sekitar 250 KPM.
Khusus pada program BPNT, lanjut Harsono, pihaknya bekerjasama dengan kelurahan setempat dan Bulog terkait pendampingan KPM serta pengadaan bahan pangan bersubsidi seperti beras dan gula.
"Agen-agen bank ini juga memberikan layanan keuangan tanpa kantor cabang bank kepada masyarakat yang belum memiliki akses kepada layanan keuangan untuk transaksi perbankan terbatas. Harapannya, para agen ini juga dapat meningkatkan literasi keuangan KPM sehingga dapat mendukung program inklusi finansial," ujar Harsono.
Saat ini, Bank Mandiri memiliki jumlah agen sebanyak lebih dari 42 ribu yang terdiri dari 22 ribu agen individu dan 20 ribu loket badan hukum yang tersebar di seluruh Indonesia.
Sedangkan di Bali, lanjut dia, terdapat sekitar 100 ribu agen "branchless banking" dari total 131 ribu agen di Bali dan Nusa Tenggara. (DWA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017