Singaraja (Antara Bali) - Kepala Kepolisian Daerah Bali, Irjen Pol Petrus Golose mengajak mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha), Kota Singaraja bersama sama menangkal paham radikal demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Undiksha merupakan salah satu universitas besar di Pulau Dewata dan kebhinnekaan merupakan hal mutlak yang harus dijunjung bersama-sama," katanya di Kampus Tengah Undiksha, di Kota Singaraja, Selasa.
Ia mengatakan dewasa ini bangsa Indonesia dihadapkan dengan berbagai permasalahan pelik mengarah pada perilaku intoleran dan anarkis. Hal tersebut terjadi di berbagai wilayah termasuk Bali.
Menurut dia, keadaan tersebut tidak seharusnya dibiarkan begitu saja dan harus dicarikan solusi penyelesaikan melalui berbagai kegiatan diskusi kebhinnekaan, seminar penguatan pemahaman kenusantaraan dan juga yang terpenting penguatan penegak hukum.
Selain itu, kata dia, peran masyarakat termasuk generasi muda sangatlah dibutuhkan karena pemuda merupakan pewaris pembangunan masa depan.
"Generasi muda utamanya mahasiswa harus mampu menjadi garda terdepan menghalau faham-faham antitoleransi atau yang lebih ekstrim lagi faham yang mengarah pada tindakan radikalisme. Dengan memiliki pemahaman utuh tentang kebhinnekaan diharapkan mereka (mahasiswa) dapat menularkannya kepada masyarakat luas," papar dia.
Dikatakan pula, masyarakat Nusantara lahir karena berbeda suku bangsa dan agama dan oleh karena itu disebut Indonesia. Jadi, tidak ada alasan terpecah belah karena perbedaan itu sendiri.
Bukan hanya itu saja, Petrus mengajak mahasiswa kampus pendidikan terbesar di Bali itu lebih mendalami ajaran Pancasila yang merupakan ideologi bangsa dengan tetap pula menjaga rasa persatuan dan kesatuan.
"Membangun konsep wawasan Nusantara harus terus digemakan di kalangan anak muda dan bertepatan dengan hari pendidikan ini saya harapkan anak anak Undiksha dapat menularkan rasa kebhinekaan kepada semua lapisan masyarakat di Buleleng," tegasnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Undiksha merupakan salah satu universitas besar di Pulau Dewata dan kebhinnekaan merupakan hal mutlak yang harus dijunjung bersama-sama," katanya di Kampus Tengah Undiksha, di Kota Singaraja, Selasa.
Ia mengatakan dewasa ini bangsa Indonesia dihadapkan dengan berbagai permasalahan pelik mengarah pada perilaku intoleran dan anarkis. Hal tersebut terjadi di berbagai wilayah termasuk Bali.
Menurut dia, keadaan tersebut tidak seharusnya dibiarkan begitu saja dan harus dicarikan solusi penyelesaikan melalui berbagai kegiatan diskusi kebhinnekaan, seminar penguatan pemahaman kenusantaraan dan juga yang terpenting penguatan penegak hukum.
Selain itu, kata dia, peran masyarakat termasuk generasi muda sangatlah dibutuhkan karena pemuda merupakan pewaris pembangunan masa depan.
"Generasi muda utamanya mahasiswa harus mampu menjadi garda terdepan menghalau faham-faham antitoleransi atau yang lebih ekstrim lagi faham yang mengarah pada tindakan radikalisme. Dengan memiliki pemahaman utuh tentang kebhinnekaan diharapkan mereka (mahasiswa) dapat menularkannya kepada masyarakat luas," papar dia.
Dikatakan pula, masyarakat Nusantara lahir karena berbeda suku bangsa dan agama dan oleh karena itu disebut Indonesia. Jadi, tidak ada alasan terpecah belah karena perbedaan itu sendiri.
Bukan hanya itu saja, Petrus mengajak mahasiswa kampus pendidikan terbesar di Bali itu lebih mendalami ajaran Pancasila yang merupakan ideologi bangsa dengan tetap pula menjaga rasa persatuan dan kesatuan.
"Membangun konsep wawasan Nusantara harus terus digemakan di kalangan anak muda dan bertepatan dengan hari pendidikan ini saya harapkan anak anak Undiksha dapat menularkan rasa kebhinekaan kepada semua lapisan masyarakat di Buleleng," tegasnya. (WDY)
Editor : Edy M Yakub
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017