Denpasar (Antara Bali) - Anggota DPRD Bali Ngakan Made Samudra mengatakan Jembatan Kuning yang yang menghubungkan Nusa Ceningan dengan Nusa Lembongan di Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung berdampak positif terhadap perjalanan warga dan jalur perekonomian bagi masyarakat setempat.

"Setelah mengalami musibah ambruknya jembatan tersebut pada tahun 2016, hingga menelan korban jiwa, kini sudah kembali dapat berfungsi dengan baik. Namun demikian jembatan ini masih dianggap kurang lebar, oleh karena itu kami mengusulkan membuat jembatan baru dan permanen," kata Ngakan Samudra saat dikonfirmasi, Minggu.

Ia mengatakan jembatan yang menghubungkan Nusa Lembongan dengan Nusa Ceningan tersebut yang dikenal dengan jembatan Kuning, karena dicat kuning tersebut menggunakan sistem gantung. Oleh karena itu ke depannya agar pemerintah membuat jembatan lebih permanen dengan sistem tiang pancang dan bisa kendaraan lalu lalang dengan aman.

"Kalau sekarang pemanfaatan jembatan yang dibangun dari pemerintah pusat zaman dahulu perlu ditingkatkan, sehingga bagi pengendara maupun pejalan kaki akan lebih aman dan aman," kata politikus Partai Demokrat.

Ngakan Samudra mengharapkan pemerintah daerah, baik kabupaten dan provinsi untuk mengusulkan ke pemerintah pusat untuk membangun jembatan yang baru di kawasan tersebut.

"Kami mengusulkan pemerintah daerah untuk mengusulkan anggaran beserta gambar detailnya, selanjutnya diusulkan ke pemerintah pusat untuk membangun jembatan tersebut," ujar politikus asal Kecamatan Nusa Penida ini.

Ia mengatakan karena kawasan Nusa Penida tersebut merupakan kepulauan dari wilayah Kabupaten Klungkung, karena itu berharap pemerintah memberi perhatian khusus, terlebih di kawasan Nusa Lembongan dan Ceningan sudah menjadi destinasi wisata.

"Nusa Penida saat ini perkembangan wisatawan nusantara dan asing ke pulau tersebut terus mengalami peningkatan, karena transportasi laut penyeberangan dari Sanur (Denpasar) ke Nusa Penida sudah lancar, sehingga wisatawan pun dimudahkan untuk kunjungan ke sana," katanya.

Jembatan tersebut berwarna kuning, dengan alas lantai dari kayu sepanjang 100 meter dan lebar 1,5 meter terlihat unik dan menarik, tidak bisa dilintasi oleh mobil hanya sepeda motor saja, keberadaanya yang sudah cukup tua termasuk juga sudah termakan usia. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017