Denpasar (Antara Bali) - Kota Denpasar, Bali, mengalami inflasi sebesar 0,02 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) mencapai 125,35 selama bulan Maret 2017 akibat pengaruh dominan meningkatnya harga kelompok sandang sebesar 0,71 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Adi Nugroho, di Denpasar, Senin, mengatakan dengan capaian inflasi tersebut sekaligus memosisikan tingkat inflasi tahun kalender ini sebesar 1,83 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (YOY) mencapai 4,18 persen.

Selain meningkatnya harga kelompok sandang, inflasi bulan Maret 2017 juga ditopang oleh naiknya indeks pada kelompok perumahan, air, listrik,gas dan bahan bakar yang mencapai 0,32 persen serta kelompok kesehatan 0,32 persen.

Selanjutnya, juga ditopang lonjakan indeks pada kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan yang mencapai 0,31 persen, lalu kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau mencapai 0,05 persen, serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,04 persen.

"Pada periode yang sama, hanya kelompok bahan makanan yang mengalami deflasi dengan capaian 0,97 persen," ujar Adi Nugroho.

Ia menambahkan, komoditas yang memberikan andil inflasi harga di antaranya tarif angkutan udara, bensin non-subsidi, tarif listrik, dan bawang merah.

Sementara pada sisi lain komoditas yang mengalami penurunan harga di antaranya, cabai rawit, cabai merah, daging ayam ras, beras dan jeruk.

Tercatat dari empat subkelompok yang termasuk pada kelompok sandang dua di antaranya mengalami kenaikan indeks yakni subkelompok barang pribadi dan sandang lain sebesar 2,45 persen, serta subkelompok sandang wanita 0,85 persen.

"Subkelompok sandang yang mengalami penurunan indeks adalah, subkelompok sandang laki-laki mencapai 0,41 persen. Sedangkan, satu subkelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks, yakni subkelompok sandang anak-anak pada periode tersebut," ujar Adi Nugroho.

Ia menjelaskan, dari 82 kota di Indonesia yang menjadi sasaran survei, tercatat 33 kota mengalami inflasi dan 49 kota mengalami deflasi.

Inflasi tertinggi terjadi di Merauke mencapai 1,24 persen dan inflasi terendah di Tembilahan dan Banjarmasin masing-masing 0,01 persen.

Sementara itu, deflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 1,49 persen dan terendah di Padang dan Purwokerto yang masing-masing mencatat 0,01 persen.

"Jika diurutkan dari inflasi tertinggi, maka Kota Denpasar menempati urutan ke 30 dari 33 kota yang mengalami inflasi di Indonesia," ujar Adi Nugroho. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017