Denpasar (Antara Bali) - PT Askes siap mengelola dana Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) yang merupakan program Pemprov Bali.
"Kami siap mengelola dana tersebut jika program JKBM tersebut diserahkan Askes untuk mengelolanya," ujar Kepala PT Askes Regional XI Aris Jatmiko saat peresmian renovasi kantor Askes di Denpasar, Kamis mengatakan, pihaknya sangat respon terhadap Pemprov Bali yang sangat perhatian kepada warganya dengan memberi perlindungan kesehatan melalui JKBM.
Ia mengemukakan, jumlah peserta Askes yang dipimpinnya hingga saat ini mencapai 1.017.708 orang yang tersebar di tiga provinsi, yaitu Bali, NTB dan NTT.
"Untuk di Provinsi Bali pesertanya sebanyak 359.620 orang," katanya.
Menurut dia, pihaknya telah berkomitmen untuk mengakomodasi dan melayani masyarakat sekitarnya, terutama peserta Askes dalam upaya pemberian jaminan kesehatan.
"Untuk memberi pelayanan kepada publik, kami telah meluncurkan program baru yaitu program jaminan masyarakat umum (PJMU)," katanya.
Untuk pelayanan peserta Askes, kata dia, pihaknya bekerja sama dengan rumah sakit pemerintah, rumah sakit swasta dan dokter keluarga.
"Selain itu kami juga menyediakan sejumlah loket di rumah sakit pemerintah. Hal ini untuk memberikan layanan kemudahan bagi para peserta untuk mendapatkan informasi maupun melakukan pengaduan terkait Askes," ucapnya.
Direktur Utama PT Askes I Gede Subawa mengatakan, peserta Askes di Indonesia mencapai 16,8 juta orang. Ada peningkatan signifikan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir dari sebelumnya lebih kurang 14 juta orang.
"Premi yang dikenakan kepada peserta Askes yaitu dua persen dari gaji pokok pegawai bersangkutan. Bila ada kenaikan gaji pokok maka secara otomatis pendapatan dari premi tersebut juga meningkat," ucap pria asal Kabupaten Tabanan, Bali.
Dikatakan, saat ini premi yang didapat dari peserta Askes mencapai Rp7 miliar dibanding tahun 2000 hanya sebesar Rp500 miliar.
Sementara Gubernur Bali Made Mangku Pastika dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Dinas Kesehatan Bali Nyoman Sutedja mengatakan, keberadaan Askes di daerah tidak saja melayani PNS, Polri dan TNI tetapi juga melayani masyarakat umum.
Gubernur mengharapkan, Askes agar membantu program-program pemerintah daerah melalui dana sosialnya (corporate social responsibility/CSR).
"Bali sangat mengharapkan kerja sama untuk membantu warga masyarakat di bidang kesehatan. Walau Pemprov Bali telah memiliki program JKBM tetapi untuk mendukung pendanaannya sangat memerlukan bantuan dari berbagai pihak perusahaan, seperti CSR tersebut," kata gubernur.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Kami siap mengelola dana tersebut jika program JKBM tersebut diserahkan Askes untuk mengelolanya," ujar Kepala PT Askes Regional XI Aris Jatmiko saat peresmian renovasi kantor Askes di Denpasar, Kamis mengatakan, pihaknya sangat respon terhadap Pemprov Bali yang sangat perhatian kepada warganya dengan memberi perlindungan kesehatan melalui JKBM.
Ia mengemukakan, jumlah peserta Askes yang dipimpinnya hingga saat ini mencapai 1.017.708 orang yang tersebar di tiga provinsi, yaitu Bali, NTB dan NTT.
"Untuk di Provinsi Bali pesertanya sebanyak 359.620 orang," katanya.
Menurut dia, pihaknya telah berkomitmen untuk mengakomodasi dan melayani masyarakat sekitarnya, terutama peserta Askes dalam upaya pemberian jaminan kesehatan.
"Untuk memberi pelayanan kepada publik, kami telah meluncurkan program baru yaitu program jaminan masyarakat umum (PJMU)," katanya.
Untuk pelayanan peserta Askes, kata dia, pihaknya bekerja sama dengan rumah sakit pemerintah, rumah sakit swasta dan dokter keluarga.
"Selain itu kami juga menyediakan sejumlah loket di rumah sakit pemerintah. Hal ini untuk memberikan layanan kemudahan bagi para peserta untuk mendapatkan informasi maupun melakukan pengaduan terkait Askes," ucapnya.
Direktur Utama PT Askes I Gede Subawa mengatakan, peserta Askes di Indonesia mencapai 16,8 juta orang. Ada peningkatan signifikan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir dari sebelumnya lebih kurang 14 juta orang.
"Premi yang dikenakan kepada peserta Askes yaitu dua persen dari gaji pokok pegawai bersangkutan. Bila ada kenaikan gaji pokok maka secara otomatis pendapatan dari premi tersebut juga meningkat," ucap pria asal Kabupaten Tabanan, Bali.
Dikatakan, saat ini premi yang didapat dari peserta Askes mencapai Rp7 miliar dibanding tahun 2000 hanya sebesar Rp500 miliar.
Sementara Gubernur Bali Made Mangku Pastika dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Dinas Kesehatan Bali Nyoman Sutedja mengatakan, keberadaan Askes di daerah tidak saja melayani PNS, Polri dan TNI tetapi juga melayani masyarakat umum.
Gubernur mengharapkan, Askes agar membantu program-program pemerintah daerah melalui dana sosialnya (corporate social responsibility/CSR).
"Bali sangat mengharapkan kerja sama untuk membantu warga masyarakat di bidang kesehatan. Walau Pemprov Bali telah memiliki program JKBM tetapi untuk mendukung pendanaannya sangat memerlukan bantuan dari berbagai pihak perusahaan, seperti CSR tersebut," kata gubernur.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011