Jimbaran (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali meminta para mahasiswa Universitas Udayana peserta Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan Kepada Masyarakat (KKN-PPM) agar bisa mentransfer pengetahuan dan keterampilan yang berguna.
"Melalui kegiatan KKN-PPM ini, semoga mahasiswa bisa melakukan proses transfer pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh semasa mengikuti perkuliahan di Unud sesuai dengan disiplin ilmu masing-masing kepada masyarakat, sehingga memberikan manfaat kepada masyarakat dan berhasil guna," kata Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta dalam sambutannya saat melepas peserta KKN-PPM di Kampus Unud Jimbaran, Kabupaten Badung, Jumat.
Dia juga mengimbau para mahasiswa selama bersentuhan dengan masyarakat hendaknya dapat menggunakan metode komunikasi yang tepat dan santun, sesuai dengan adat-istiadat masyarakat setempat.
"Para mahasiswa harus bisa menjalin komunikasi dan koordinasi dengan aparat di masing-masing lokasi KKN," ucapnya.
Di samping pengabdian, tambah Sudikerta, para peserta diharapkan bisa memanfaatkan momentum tersebut sebagai ajang penelitian, khususnya berkaitan dengan program yang dilaksanakan pemerintah.
"Seperti diketahui banyak program yang dilaksanakan yang membutuhkan dukungan basis pendataan agar program tersebut berjalan terarah dan tepat sasaran," kata Sudikerta.
Penelitian dimaksud yakni terkait pemuktahiran data kemiskinan, pendidikan, serta kesehatan. Para mahasiswa yang turun secara lagsung ke lapangan diharapkan bisa mendata jumlah dan keadaan warga secara faktual, yang nantinya data tersebut bisa dijadikan acuan program pengentasan kemiskinan, yang juga berkaitan erat dengan program pendidikan dan kesehatan.
"Kami harapkan para peserta yang memiliki intelektual lebih juga bisa menjadi corong pemerintah khususnya Pemprov Bali dalam menyosialisasikan program-program yang dilaksanakan, sehingga masyarakat yang berlokasi di daerah-daerah terpencil dengan wawasan yang kurang bisa memperoleh informasi dan memahami program-program tersebut," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Rektor III Universitas Udayana Prof I Nyoman Suyatna mengatakan KKN merupakan kewajiban mahasiswa yang merupakan kegiatan kurikuler dan diatur dalam kurikulum sehingga terdapat hitungan SKS dalam pelaksanaannya.
Ia berharap program yang bertujuan meningkatkan kemampuan para peserta tersebut, nantinya bisa bermanfaat bagi kehidupan para peserta setelah terjun langsung sebagai anggota masyarakat," ucapnya.
Sedangkan Ketua Panitia KKN-PPM Prof I Nyoman Gde Antara mengatakan kegiatan tersebut diikuti oleh peserta sebanyak 487 orang dari 37 fakultas Unud.
Para peserta akan disebar di 32 desa di delapan kabupaten (di luar Kota Denpasar) sehingga rata-rata tiap desa mendapatkan 15 peserta.
KKN direncanakan selama 37 hari, yang akan berakhir 20 Maret 2017. Senada dengan Wagub Bali, dia berharap kerja sama yang dibangun antara Unud dan Pemprov Bali ke depannya bisa semakin dipererat. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Melalui kegiatan KKN-PPM ini, semoga mahasiswa bisa melakukan proses transfer pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh semasa mengikuti perkuliahan di Unud sesuai dengan disiplin ilmu masing-masing kepada masyarakat, sehingga memberikan manfaat kepada masyarakat dan berhasil guna," kata Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta dalam sambutannya saat melepas peserta KKN-PPM di Kampus Unud Jimbaran, Kabupaten Badung, Jumat.
Dia juga mengimbau para mahasiswa selama bersentuhan dengan masyarakat hendaknya dapat menggunakan metode komunikasi yang tepat dan santun, sesuai dengan adat-istiadat masyarakat setempat.
"Para mahasiswa harus bisa menjalin komunikasi dan koordinasi dengan aparat di masing-masing lokasi KKN," ucapnya.
Di samping pengabdian, tambah Sudikerta, para peserta diharapkan bisa memanfaatkan momentum tersebut sebagai ajang penelitian, khususnya berkaitan dengan program yang dilaksanakan pemerintah.
"Seperti diketahui banyak program yang dilaksanakan yang membutuhkan dukungan basis pendataan agar program tersebut berjalan terarah dan tepat sasaran," kata Sudikerta.
Penelitian dimaksud yakni terkait pemuktahiran data kemiskinan, pendidikan, serta kesehatan. Para mahasiswa yang turun secara lagsung ke lapangan diharapkan bisa mendata jumlah dan keadaan warga secara faktual, yang nantinya data tersebut bisa dijadikan acuan program pengentasan kemiskinan, yang juga berkaitan erat dengan program pendidikan dan kesehatan.
"Kami harapkan para peserta yang memiliki intelektual lebih juga bisa menjadi corong pemerintah khususnya Pemprov Bali dalam menyosialisasikan program-program yang dilaksanakan, sehingga masyarakat yang berlokasi di daerah-daerah terpencil dengan wawasan yang kurang bisa memperoleh informasi dan memahami program-program tersebut," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Rektor III Universitas Udayana Prof I Nyoman Suyatna mengatakan KKN merupakan kewajiban mahasiswa yang merupakan kegiatan kurikuler dan diatur dalam kurikulum sehingga terdapat hitungan SKS dalam pelaksanaannya.
Ia berharap program yang bertujuan meningkatkan kemampuan para peserta tersebut, nantinya bisa bermanfaat bagi kehidupan para peserta setelah terjun langsung sebagai anggota masyarakat," ucapnya.
Sedangkan Ketua Panitia KKN-PPM Prof I Nyoman Gde Antara mengatakan kegiatan tersebut diikuti oleh peserta sebanyak 487 orang dari 37 fakultas Unud.
Para peserta akan disebar di 32 desa di delapan kabupaten (di luar Kota Denpasar) sehingga rata-rata tiap desa mendapatkan 15 peserta.
KKN direncanakan selama 37 hari, yang akan berakhir 20 Maret 2017. Senada dengan Wagub Bali, dia berharap kerja sama yang dibangun antara Unud dan Pemprov Bali ke depannya bisa semakin dipererat. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017