Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta pengelola Klinik Semesta Mandiri dengan layanan khusus cuci darah, agar memberikan pelayanan yang terbaik pada masyarakat.
"Klinik ini dibangun dengan sinergi antara Pemprov Bali dan pihak swasta, itu artinya klinik ini dibangun dengan menggunakan uang rakyat Bali. Untuk itu, saya minta kelola dengan baik, berikan pelayanan terbaik dan jangan diskriminatif," katanya saat meresmikan dibukanya Klinik Semesta Mandiri itu, di Denpasar, Rabu.
Orang nomor satu di Bali ini mengapresiasi dan menyambut baik atas dibukanya Klinik Semesta Mandiri (KSM) sebagai alah satu upaya dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang prima pada masyarakat.
Apalagi, saat ini setiap harinya terdapat ratusan, bahkan ribuan, masyarakat antre menunggu pelayanan cuci darah (hemodialisa) di rumah sakit, sehingga keberadaan klinik ini diharapkan dapat memberikan pilihan bagi masyarakat sebagai tempat untuk berobat.
"Kami berharap agar keberadaan klinik khusus cuci darah ini dapat memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat khususnya kepada masyarakat miskin," ucap Pastika dalam peresmian klinik yang beralamat di Jalan Hayam Wuruk No 151 Denpasar itu.
Ke depannya, pihak pengelola juga diminta untuk segera merekrut tenaga kesehatan yang berkualitas dan profesional serta berkoordinasi dan menjajaki kerja sama dengan BPJS Kesehatan.
Dengan demikian klinik akan dapat berkembang dan memberi kontribusi besar dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Pastika juga mengingatkan supaya jangan berorientasi pada keuntungan semata, tetapi berorientasilah pada yadnya (pengorbanan dengan ikhlas).
"Lakukan pengabdian pada sesama dengan menyelamatkan nyawa orang lain, ingat yang utama itu adalah urusan kemanusiaan bukan pada profitnya," katanya.
Sementara itu, Pembina Klinik Semesta Mandiri (KSM) Tri Tamtomo menyampaikan bahwa KSM dibangun sesuai kesepakatan bersama antara PT Bali Semesta Mandiri yang merupakan perusahaan dengan penyertaan modal Pemprov Bali dengan PT Miltect Intan Indonesia yang merupakan perusahaan khusus yang bergerak dalam pelayanan kesehatan.
KSM hadir dengan kekhususannya dalam pelayanan cuci darah, untuk mendukung peranan rumah sakit pemerintah ataupun swasta di Bali dalam penanganan pasien hemodialisa peserta Jaminan Kesehatan Nasional.
Tri Tamtomo menambahkan untuk saat ini KSM memiliki empat unit mesin dan dapat menampung delapan pasien sehari, serta kedepannya akan segera dioperasikan sebanyak 20 unit mesin sehingga dapat melayani sekitar 40 pasien perharinya.
"KLM berkomitmen menjadi klinik khusus hemodialisa unggulan, kami akan memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif sesuai kebutuhan pasien. Untuk itu saya sampaikan terima kasih atas dukungan Pemprov Bali serta semua pihak dan berharap kehadiran klinik ini dapat memberi manfaat maksimal bagi peningkatan derajat kesehatan masyarakat Bali pada khususnya," ucapnya.
Acara juga dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kota Denpasar AA Ngurah Rai Iswara, anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Bali, Kepala OPD terkait di lingkungan Pemprov Bali, pimpinan dan pengelola rumah sakit, jajaran BPJS Kesehatan serta undangan lainnya.
Peresmian pembukaan klinik dilakukan oleh Gubernur Bali ditandai dengan pemukulan gong serta penandatanganan prasasti dan dilanjutkan dengan peninjauan bangunan klinik. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Klinik ini dibangun dengan sinergi antara Pemprov Bali dan pihak swasta, itu artinya klinik ini dibangun dengan menggunakan uang rakyat Bali. Untuk itu, saya minta kelola dengan baik, berikan pelayanan terbaik dan jangan diskriminatif," katanya saat meresmikan dibukanya Klinik Semesta Mandiri itu, di Denpasar, Rabu.
Orang nomor satu di Bali ini mengapresiasi dan menyambut baik atas dibukanya Klinik Semesta Mandiri (KSM) sebagai alah satu upaya dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang prima pada masyarakat.
Apalagi, saat ini setiap harinya terdapat ratusan, bahkan ribuan, masyarakat antre menunggu pelayanan cuci darah (hemodialisa) di rumah sakit, sehingga keberadaan klinik ini diharapkan dapat memberikan pilihan bagi masyarakat sebagai tempat untuk berobat.
"Kami berharap agar keberadaan klinik khusus cuci darah ini dapat memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat khususnya kepada masyarakat miskin," ucap Pastika dalam peresmian klinik yang beralamat di Jalan Hayam Wuruk No 151 Denpasar itu.
Ke depannya, pihak pengelola juga diminta untuk segera merekrut tenaga kesehatan yang berkualitas dan profesional serta berkoordinasi dan menjajaki kerja sama dengan BPJS Kesehatan.
Dengan demikian klinik akan dapat berkembang dan memberi kontribusi besar dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Pastika juga mengingatkan supaya jangan berorientasi pada keuntungan semata, tetapi berorientasilah pada yadnya (pengorbanan dengan ikhlas).
"Lakukan pengabdian pada sesama dengan menyelamatkan nyawa orang lain, ingat yang utama itu adalah urusan kemanusiaan bukan pada profitnya," katanya.
Sementara itu, Pembina Klinik Semesta Mandiri (KSM) Tri Tamtomo menyampaikan bahwa KSM dibangun sesuai kesepakatan bersama antara PT Bali Semesta Mandiri yang merupakan perusahaan dengan penyertaan modal Pemprov Bali dengan PT Miltect Intan Indonesia yang merupakan perusahaan khusus yang bergerak dalam pelayanan kesehatan.
KSM hadir dengan kekhususannya dalam pelayanan cuci darah, untuk mendukung peranan rumah sakit pemerintah ataupun swasta di Bali dalam penanganan pasien hemodialisa peserta Jaminan Kesehatan Nasional.
Tri Tamtomo menambahkan untuk saat ini KSM memiliki empat unit mesin dan dapat menampung delapan pasien sehari, serta kedepannya akan segera dioperasikan sebanyak 20 unit mesin sehingga dapat melayani sekitar 40 pasien perharinya.
"KLM berkomitmen menjadi klinik khusus hemodialisa unggulan, kami akan memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif sesuai kebutuhan pasien. Untuk itu saya sampaikan terima kasih atas dukungan Pemprov Bali serta semua pihak dan berharap kehadiran klinik ini dapat memberi manfaat maksimal bagi peningkatan derajat kesehatan masyarakat Bali pada khususnya," ucapnya.
Acara juga dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kota Denpasar AA Ngurah Rai Iswara, anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Bali, Kepala OPD terkait di lingkungan Pemprov Bali, pimpinan dan pengelola rumah sakit, jajaran BPJS Kesehatan serta undangan lainnya.
Peresmian pembukaan klinik dilakukan oleh Gubernur Bali ditandai dengan pemukulan gong serta penandatanganan prasasti dan dilanjutkan dengan peninjauan bangunan klinik. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017