Denpasar (Antara Bali) - Ekspor hasil perikanan dan kelautan dari Provinsi Bali naik 86,14 persen menjadi 200,36 juta dolar AS selama 11 bulan pada periode Januari-November 2016, dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yakni 107,64 juta dolar AS.

"Perolehan devisa dari pengapalan hasil perikanan tersebut mampu memberikan kontribusi sebesar 38,86 persen dari total nilai ekspor Bali mencapai 515,580 juta dolar AS," kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Made Suastika, di Denpasar, Senin.

Ia mengatakan hasil perikanan dan kelautan dari Bali yang menembus pasaran mancanegara sebanyak 11 jenis, yang sebagian besar mengalami peningkatan yang cukup menggembirakan.

Ekspor ikan tuna dalam bentuk segar dan beku menghasilkan devisa paling besar yakni mencapai 80,06 juta dolar AS atas pengapalan 10.684,7 ton selama 11 bulan dalam kurun waktu 2016.

Perolehan tersebut dari segi nilai meningkat 27,67 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 62,711 juta dolar AS hasil dari pengapalan 14.396 ton.

Made Suastika menjelaskan, pengiriman ikan hias hidup mampu menghasilkan 3,90 juta dolar AS, ikan kakap 4,57 juta dolar AS, ikan kepiting 17.725 dolar AS, ikan Kerapu 11,76 juta dolar AS dan ikan lain-lain 98,57 juta dolar AS.

Demikian pula lobster menghasilkan 1,09 juta dolar AS dan sirip ikan hiu 271.837 dolar AS.

Perdagangan hasil laut ini cukup baik di pasaran ekspor karena perolehan devisanya mengalami peningkatan yang cukup signifikan, ujar Suastika. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017