Chicago (Antara Bali) - Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New York
Mercantile Exchange berakhir naik pada Senin (Selasa pagi WIB), karena
perdagangan teknikal meningkat meskipun dolar AS menguat.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari bertambah
9,1 dolar AS, atau 0,86 persen, menjadi menetap di 1.065,30 dolar AS per
ounce, lapor Xinhua.
Pada November, berdasarkan kontrak paling aktif, emas berjangka
kehilangan 76,1 dolar, sekitar 6,67 persen. Menurut MarketWatch, ini
adalah persentase penurunan bulanan terbesar sejak Juni 2013.
Indeks penjualan "pending home" (kontrak pembelian rumah sudah
ditandatangani oleh pembeli namun transaksinya belum selesai) pada
Oktober hanya naik 0,2 persen, National Association of Realtors (NAR)
mengatakan Senin.
Beberapa analis mencatat bahwa data yang lemah itu jauh lebih rendah
dari ekspektasi, mendorong permintaan terhadap emas pada Senin.
Selain itu, para analis mencatat bahwa emas mencapai "level support"
penting kemudian berbalik naik atau "rebound" pada Senin.
Namun, logam mulia masih dekat tingkat terendah enam tahun, karena
peningkatan suku bunga Federal Reserve kemungkinan akan terjadi selama
pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada 15 Desember, menurut
para analis.
Harapan awalnya untuk penundaan kenaikan suku bunga hingga 2016,
tetapi pertemuan FOMC pada akhir Oktober menegaskan bahwa The Fed ingin
menaikkan suku bunga sebelum akhir 2015.
Peningkatan suku bunga The Fed mendorong investor menjauh dari emas
dan menuju aset-aset dengan imbal hasil, karena logam mulia tidak
mengenakan suku bunga. Belum ada peningkatan suku bunga The Fed sejak
Juni 2006, sebelum awal krisis keuangan Amerika.
Menurut alat Fedwatch CMEGroup, probabilitas tersirat saat ini untuk
kenaikan suku bunga pada pertemuan FOMC Desember tidak berubah, di 78
persen, jauh lebih tinggi daripada dalam beberapa bulan terakhir, di
mana kemungkinan pada serendah 40 persen.
Para pedagang akan melihat data ekonomi yang akan keluar pekan ini untuk petunjuk tentang proses berpikir The Fed.
Data manufaktur akan keluar pada Selasa, klaim pengangguran mingguan
pada Kamis, dan laporan ketenagakerjaan besar November serta laporan
perdagangan internasional akan dirilis pada Jumat.
Analis percaya bahwa pasar sekarang telah memperhitungkan sepenuhnya
ekspektasi kenaikan suku bunga Desember, dan bahwa pasar sekarang tak
yakin kapan kenaikan suku bunga berikutnya, dari tingkat 0,50 ke tingkat
0,75, akan terjadi.
Alat Fedwatch menunjukkan probabilitas tersirat menunjukkan bahwa
pasar percaya bahwa The Fed akan menaikkan suku dari 0,50 menjadi 0,75
selama pertemuan FOMC Maret. Probabilitas tersirat saat ini untuk
kenaikan dari 0,50 menjadi 0,75 adalah sebesar 38 persen di pertemuan
Maret, dan 11 persen pada pertemuan Januari.
Perak untuk pengiriman Maret bertambah 3,8 sen, atau 0,27 persen,
menjadi ditutup pada 14,086 dolar AS per ounce. Platinum untuk
pengiriman Januari turun 2,9 dolar AS, atau 0,35 persen, menjadi ditutup
pada 832,90 dolar AS per ounce. (WDY)
Emas Naik Didorong Perdagangan Teknikal
Selasa, 1 Desember 2015 6:50 WIB