Chicago (Antara Bali) - Emas berjangka di divisi COMEX New York
Mercantile Exchange berakhir naik pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena
laporan menunjukkan bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) akan membeli obligasi
korporasi untuk mendukung pertumbuhan.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember naik tujuh
dolar AS, atau 0,56 persen, menjadi menetap di 1.251,7 dolar AS per
ounce, lapor Xinhua.
Emas naik untuk hari kedua berturut-turut karena sebuah laporan,
mengutip sumber-sumber anonim, mengatakan ECB sedang mempertimbangkan
pembelian obligasi korporasi di pasar sekunder dalam upaya untuk
memerangi deflasi dan mungkin pihaknya memutuskan persoalan secepatnya
Desember untuk memulai pembelian awal tahun depan.
ECB baru-baru ini telah meluncurkan serangkaian langkah-langkah
untuk menambahkan lebih banyak stimulus bagi perekonomian, termasuk
target operasi refinancing jangka panjang dan program-program baru untuk
membeli langsung sekuritas berbasis aset dan obligasi.
Investor juga mempertimbangkan harapan bahwa Fed AS akan menunda
kenaikan suku bunganya untuk beberapa waktu karena kekhawatiran tentang
perlambatan pertumbuhan global sedang meningkat.
Ditambah lagi, ada beberapa kabar baik bagi ekonomi AS karena
laporan dari Asosiasi Makelar Perumahan Nasional (NAR) yang berbasis di
AS menunjukkan penjualan "existing home" (rumah yang sebelumnya telah
dimiliki atau rumah yang sudah dibangun sebelumnya selama satu bulan
atau dikenal juga dengan "home resales") naik 2,4 persen pada September
ke tingkat tahunan sebesar 5,17 juta.
Angka itu lebih baik dari yang diperkirakan dan juga merupakan laju tercepat sejauh ini di 2014.
Perak untuk pengiriman Desember naik 19,5 sen, atau 1,12 persen,
menjadi ditutup pada 17,549 dolar AS per ounce. Platinum untuk
pengiriman Januari naik 15,5 dolar AS, atau 1,22 persen, menjadi ditutup
pada 1.283 dolar AS per ounce. (WDY)
Harga Emas Naik Didorong Prospek Stimulus ECB
Rabu, 22 Oktober 2014 6:33 WIB