Jakarta (Antara Bali) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank
di Jakarta, Senin pagi, bergerak ke posisi Rp13.284, menguat
dibandingkan sebelumnya Rp13.299 per dolar Amerika Serikat (AS).
"Dolar AS melemah terhadap mayoritas mata uang dunia, termasuk
rupiah seiring dengan data ekonomi Amerika Serikat yang kurang baik,"
kata Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta di Jakarta.
Ia mengatakan bahwa data ekonomi Amerika Serikat yang tidak sesuai
dengan estimasi pasar membuat potensi kenaikan suku bunga AS selanjutnya
menjadi rendah sehingga aset negara berkembang kembali diminati.
Ia menambahkan, optimisme pasar keuangan di kawasan Eropa menyusul
disetujuinya dana talangan lanjutan untuk Yunani turut berhasil
mendorong penguatan mata uang euro terhadap dolar AS dan berdampak pada
mata uang di kawasan Asia.
Dari dalam negeri, lanjut dia, inflasi Lebaran yang menurut Bank
Indonesia relatif lunak dan dibarengi oleh kembali lemahnya dolar AS di
pasar global, bisa menghadirkan kembali penguatan rupiah ke depannya.
Sementara itu, Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston
Tjendra mengemukakan, data perumahan dari Amerika Serikat yang
mengecewakan memberikan tekanan bagi dolar AS, diikuti dengan penurunan
tingkat kepercayaan konsumen AS yang menunjukkan penurunan menjadi 94,5
di bulan ini, dari sebelumnya 97,1. (WDY)
Rupiah Senin Ditransaksikan Rp13.284 per dolar AS
Senin, 19 Juni 2017 11:48 WIB