Chicago (Antara Bali) - Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New York
Mercantile Exchange berakhir lebih tinggi pada Senin (Selasa pagi WIB),
karena terus melemahnya dolar AS memberikan dukungan terhadap logam
mulia.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni, naik 7,8 dolar AS atau
0,62 persen, menjadi menetap di 1.261,40 dolar AS per ounce.
Emas mendapat dukungan karena indeks dolar AS turun 0,18 persen menjadi 96,95 pada pukul 18.48 GMT.
Indeks tersebut merupakan ukuran dolar AS terhadap sekeranjang mata
uang utama lainnya. Emas dan dolar AS biasanya bergerak berlawanan arah,
yang berarti jika dolar AS turun maka emas berjangka akan naik.
Namun, logam mulia dicegah dari kenaikan lebih lanjut karena Dow Jones
Industrial Average AS naik 82,51 poin atau 0,40 persen menjadi 20.887,35
pada pukul 18.57 GMT. Ketika ekuitas naik, emas biasanya turun.
Beberapa analis percaya bahwa dolar AS yang lebih lemah disebabkan oleh
kontroversi politik yang berlanjut seputar Presiden Donald Trump dan
timnya, yang dapat membahayakan program pertumbuhan ekonominya yang
ambisius.
Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli naik
39,5 sen atau 2,35 persen menjadi ditutup pada 17,198 dolar AS per
ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 10,1 dolar AS atau 1,07
persen menjadi menetap di 950,3 dolar AS per ounce, demikian Xinhua. (WDY)
Pelemahan Dolar AS Dorong Harga Emas Naik
Selasa, 23 Mei 2017 9:26 WIB