Jakarta (Antara Bali) - Masyarakat Lebanon bisa tidur nyenyak karena ada tentara Indonesia yang tergabung dalam UNIFIL (United Nations Interim Force in Lebanon atau Pasukan Penjaga Perdamaian di Lebanon), kata Duta Besar Indonesia untuk Lebanon, Achmad Chozin Chumaidy, di Jakarta, Selasa.
"Di samping dikenal memiliki kemampuan teritorial yang menjaga perdamaian di Lebanon termasuk perairannya, pasukan Indonesia juga dapat melakukan pendekatan ke masyarakat Lebanon dengan baik sehingga apabila tentara Indonesia menemui kesulitan maka mereka membantunya," kata Duta Besar kepada Antara.
Achmad Chozin Chumaidy mengatakan, kemampuan pasukan Indonesia melakukan pendekatan ke masyarakat di Lebanon karena TNI (Tentara Nasional Indonesia) lahir dari rakyat dan memiliki misi kebudayaan yang memudahkan tentara Indonesia masuk ke berbagai kalangan masyarakat di negara yang berpenduduk 4,5 juta orang itu.
Chumaidy menjelaskan, pimpinan UNIFIL selalu memuji dan bangga kepada pasukan Indonesia yang menjadi pilar pasukan perdamaian PBB di Lebanon tersebut karena mereka dikenal displin, setia dan dekat dengan masayarakat setempat.
"Di samping itu, keadaan masyarakat di Lebanon sama dengan keadaan masyarakat di Indonesia yang heterogen dengan keragaman budaya, suku dan agama namun mereka dapat menjaga kebersamaan," dia menambahkan.
Kerja Sama
Dengan misi kebudayaannya, pasukan Indonesia di Lebanon sering mengikuti berbagai aktifitas termasuk pertandingan olahraga seperti menembak dan bola voli yang menjadi cabang olahraga unggulan pasukan Indonesia, kata Duta Besar yang pada kesempatan kunjungan ke kantor berita Antara menyampaikan keinginan kantor berita Lebanon untuk bekerja sama.
"Lebanon tidak dapat dilupakan karena negara tersebut adalah negara ke-3 yang mendukung kemerdekaan Indonesia setelah Mesir dan Suriah," kata Chumaidy, seraya menambahkan Indonesia perlu terus meningkatkan hubungan strategis yang telah terjalin dengan baik.
Menurut Chumaidy, masyarakat Lebanon telah mengenal Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar dunia yang mampu menjaga toleransi serta kebersamaan di antara beberapa etnis dan penganut agama lain sehingga kedua negara dapat bekerja sama dalam mengembangkan potensi masing-masing.
"Indonesia dapat mengekspor kopi ke Lebanon karena masyarakatnya suka minum kopi. Selain itu Lebanon merupakan pintu gerbang bagi produk-produk ekspor Indonesia seperti ban mobil, briket arang dan busana muslim ke negara-negara sekitarnya," kata Duta Besar.
Namun, ungkapnya, potensi tersebut belum banyak dikenal oleh masyarakat kedua negara karena itu kantor berita Lebanon, National News Agency (NNA), menyatakan keinginannya bekerja sama dengan Perum LKBN Antara agar kedua kantor berita tersebut menyiarkan potensi-potensi serta kemajuan pembangunan kedua negara tersebut.
Selama ini, masyarakat Lebanon hanya mengetahui tentang Indonesia dari kantor berita asing yang hanya menyiarkan berita tentang hal-hal yang tidak menguntungkan Indonesia, seperti terorisme, sementara berita tentang Lebanon juga hanya sedikit diketahui oleh masyarakat Indonesia, kata Chumaidy.
Dalam waktu dekat delegasi kantor berita Lebanon akan berkunjung ke Indonesia khususnya LKBN Antara dalam upaya merealisasikan keingian mereka untuk bekerja sama dengan kantor berita Indonesia tersebut, kata Chumaidy. (WDY)