Denpasar (Antara Bali) - Unit Kegiatan Mahasiswa UKM Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma (KMHD) STIKOM Bali menggelar Malam Pelestarian Budaya memeriahkan peringatan Hari Sumpah Pemuda.
"Kegiatan seni dan budaya yang spektakuler itu melibatkan sekitar 300 mahasiswa, berlangsung di panggung terbuka Taman Budaya Denpasar," kata Ketua STIKOM Bali Dr Dadang Hermawan di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan, kegiatan yang digagas oleh UKM KMHD STIKOM Bali itu juga menyuguhkan Bintang Band dan Bondres Sengkok yang digelar tanpa dipungut biaya untuk penonton.
Selain itu itu juga menampilkan tari tradisional, tabuh (gamelan khas Bali), "Dance of STIKOM Bali", "Voice of Music Community, teater, dan UKM Paskamras.
Ketua KMHD STIKOM Bali Putu Gede Yudhy Pratama menjelaskan, kegiatan itu digagas sekitar delapan bulan lalu, sebagai upaya melestarikan seni budaya Bali.
Hal itu selanjutnya didiskusikan dengan Pembina Yayasan Widya Dharma Shanti, Prof Dr I Made Bndem, Wakil Ketua Yayasan I Made Marlowe Bandem dan Dadang Hermawan, ketua perguruan tinggi itu.
"Semua pihak sangat mendukung untuk menyukseskan kegiatan seni tersebut sekaligus menyaksikannya yang rencananya bersama Wakil Gubernur Bali I Ketut Sudikerta," kata Yudhy .
Ia menambahkan, tema pagelaran pada era digital ini dinilai sangat menantang agar generasi muda tidak boleh lupa dengan akar budaya.
Hal itu penting dilakukan, karena mahasiswa perguruan tidak hanya pintar dalam bidang IT, namun juga memiliki keterampilan dalam seni dan budaya.
"Pagelaran juga melengkapi prestasi yang telah kami raih tahun 2015 lalu dengan keberhasilan proyek `Bali 1928` yang telah membawa pulang puluhan film Bali tempo dulu untuk diproduksi ulang," ujar Yudhy Pratama.
Sementara, Ketua Panitia Malam Pelestarian Budaya I Made Pandu Johny Saputra menambahkan, dalam mendukung acara pementasan di panggung terbuka Taman Budaya Denpasar itu menyediakan stan makanan dan minuman untuk segala umur dengan harga yang terjangkau.
Wakil Ketua Panitia I Made Aryadi menambahkan pagelaran tersebut juga dimeriakan oleh empat klub motor klasik dengan membuka stan di lokasi.
"Kami mendukung penuh kreativitas anak muda dengan diundang empat klub pencinta motor klasik karena hal ini menjadi contoh suatu perbuatan anak muda yang positif, jauh dari premanisme dan kekerasan," katanya. (ADT)