Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyatakan prihatin dengan banyaknya tenaga kerja dari daerah setempat yang bekerja tidak sesuai dengan pendidikan, yang dikhawatirkan akan memengaruhi profesionalitas mereka.
"Ini contohnya banyak yang tidak nyambung antara pendidikan dengan pekerjaannya, ini yang harus kita pikirkan," kata Pastika yang sempat berdialog dengan salah seorang siswa yang mengikuti pelatihan di BLK Disnakertrans Bali, di Denpasar, Senin.
Saat berdialog, siswa yang mengaku merupakan tamatan SMK jurusan teknik mesin namun terpaksa bekerja di bidang "housekeeping"
"Kasihan mereka, ini nanti berkaitan dengan profesionalitas pekerjaan, jadi jangan dipikir gampang hanya dengan pelatihan saja, kita harus pikirkan jalan keluarnya," kata Pastika.
Dia juga tidak memungkiri bahwa fenomena tersebut terjadi sebagai akibat susahnya mencari pekerjaan yang sesuai dengan bidang mereka.
Oleh karena itu, dia juga mengingatkan agar pihak Unit Pelaksana Teknis BLK melakukan evaluasi terhadap pelatihan-pelatihan yang dilakukan agar sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat.
"Ini pelatihannya coba dievaluasi, kita buat pelatihan yang benar-benar diperlukan oleh masyarakat. Contohnya ini pelatihan menjahit, zaman dulu mungkin masih banyak yang berminat kalau di zaman sekarang bagaimana dengan kondisi kemajuan Bali seperti ini," katanya.
Memang, lanjut dia, tidak menutup kemungkinan untuk dipertahankan jika masyarakat pedesaan khususnya di desa miskin masih membutuhkan pelatihan-pelatihan tersebut.
Sebelumnya Gubernur Bali yang didampingi oleh Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali Dewa Gede Mahendra Putra juga melakukan peninjauan bangunan gedung Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang baru.
Saat meninjau beberapa ruangan di kantor tersebut, Pastika menilai konsepnya sudah bagus dan lebih modern. Jika setiap SKPD mampu memanfaatkan lahan yang dimiliki, hal tersebut akan sangat efektif dan efisien.
Usai melakukan peninjauan di Kantor Disnakertrans yang baru, Pastika juga meninjau bangunan gedung baru di Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Bali yang direncanakan akan ditempati oleh tiga SKPD yakni Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan.
Kegiatan kemudian diakhiri dengan meninjau jalannya pembangunan Rumah Sakit Mata Bali Mandara. dalam kesempatan tersebut, Gubernur Pastika menyempatkan diri untuk meninjau beberapa ruangan yang masih dalam proses pengerjaan.
Ia menginstruksikan agar proyek tersebut dapat berjalan dengan baik tanpa ada hambatan yang berarti sehingga proyek tersebut dapat selesai tepat waktu pada April 2017. (WDY)